28 Januari 2014
DDT marak digunakan untuk mengontrol malaria setelah PD II. |
Paparan terhadap pestisida yang
banyak digunakan, DDT, dapat meningkatkan kemungkinan terkena penyakit
Alzheimer, kata para peneliti di AS.
Sebuah studi yang dipublikasikan dalam jurnal JAMA Neurology menunjukkan tubuh pasien dengan penyakit Alzheimer memiliki tingkat DDT empat kali lebih tinggi dibandingkan dengan rata-rata orang sehat.
Alzheimer Research UK mengatakan butuh lebih banyak bukti untuk membuktikan DDT berperan dalam memicu demensia.
DDT adalah pestisida yang awalnya digunakan untuk mengendalikan malaria pada akhir Perang Dunia II dan kemudian dipakai untuk melindungi tanaman pertanian komersial.
Namun, ada pertanyaan tentang dampaknya terhadap kesehatan manusia dan lingkungan yang lebih luas, khususnya bagi predator alami yang hidup di sekitar tanaman.
Pestisida jenis DDT masih dipakai di beberapa negara. |
Perlu bukti
DDT dapat diurai di dalam tubuh manusia menjadi zat bernama DDE.Tim di Rutgers University dan Emory University menguji tingkat DDE dalam darah 86 orang berpenyakit Alzheimer dan membandingkan hasilnya dengan 79 orang sehat dari usia dan latar belakang yang sama.
Hasil penelitian menunjukkan orang-orang dengan penyakit Alzheimer memiliki tingkat DDE 3,8 kali tingkat lebih tinggi.
Para peneliti percaya bahan kimia meningkatkan risiko terjangkit Alzheimer yang mungkin turut berkontribusi dalam perkembangan plak amiloid di otak. Plak ini berkontribusi terhadap kematian sel-sel otak.
Profesor Allan Levey, direktur Alzheimer Disease Research Centre di Emory, mengatakan: "Ini adalah salah satu dari studi pertama mengidentifikasi kuatnya faktor risiko lingkungan terkait Alzheimer.
"Pengaruhnya sangat besar, sebanding dengan ukuran faktor risiko genetik."
Sementara Dr Simon Ridley, kepala penelitian di badan amal Alzheimer Research UK, mengatakan: "Perlu masih banyak penelitian untuk membenarkan adanya pengaruh pestisida terhadap penyakit ini."
ENGLISH
January 28, 2014aerial pesticide sprayingWidespread use of DDT for malaria control after World War II .
Exposure to the widely used pesticide , DDT , can increase the chances of developing Alzheimer's disease , U.S. researchers said .
A study published in the JAMA journal Neurology shows the body of patients with Alzheimer's disease have high levels of DDT was four times higher than the average healthy person .
Some countries still using pesticides to control malaria .
Alzheimer's Research UK says more evidence needed to prove DDT role in triggering dementia .
DDT is a pesticide that was originally used for malaria control at the end of World War II and later used to protect commercial crops .
However , there are questions about its impact on human health and the wider environment , in particular for natural predators living around the plant .pesticidePesticides DDT is still used in some countries .
This pesticide banned in the United States in 1972 and in many other countries . Nevertheless WHO still recommends the use of DDT to control malaria .need proof
DDT can be broken down in the human body into a substance called DDE .
The team at Rutgers University and Emory University tested the blood levels of DDE in 86 Alzheimer's disease and compared the results with 79 healthy people of all ages and backgrounds the same .
The results showed those with Alzheimer's disease have high levels of DDE 3.8 times higher rate .
Researchers believe the chemicals that increase the risk of contracting Alzheimer's may contribute to the development of amyloid plaques in the brain . This plaque contributes to death of brain cells .
Professor Allan Levey , director of the Alzheimer's Disease Research Center at Emory , said : " It was one of the first studies to identify environmental risk factors strongly associated Alzheimer's .
" His influence is very large , comparable to the size of the genetic risk factors . "
While Dr Simon Ridley , head of research at the charity Alzheimer's Research UK , said : "It is still much research to justify the existence of the effect of pesticides on the disease . "
Tidak ada komentar:
Posting Komentar