Root Bridge - Jembatan Akar

Jembatan adalah salah satu media yang sangat penting bagi kelangsungan hidup manusia, jelas di jaman dahulu jembatan banyak sekali di bangun untuk menghubungkan suatu daerah ke daerah lain. tapi yang satu ini sangat unik jembatan ini tidak di bangun oleh manusia melainkan dia tumbuh dan berkembang layaknya seorang manusia yang tumbuh dewasa.. penasaran kan di topik unik kali ini . yu liat beritanya ..

1. Jembatan Akar di India
Di kedalaman India sebelah tenggara, di salah satu lokasi paling basah di muka bumi, jembatan-jembatan dibuat dengan cara yang sangat aneh dan unik.
Root Bridge - Jembatan Akar
Root Bridge - Jembatan Akar
Jembatan unik ini tumbuh dari akar-akar pohon karet, orang-orang Khasis di Cherrapunjee menggunakan batang pohon pinang, membelahnya dan mengeluarkan isinya untuk membuat apa yang disebut “penunjuk akar”. Saat dibentangkan dan mencapai sisi pinggir sungai lainnya, mereka mulai menyatukannya dengan akar-akar dari tanah. Dengan berjalannya waktu, jembatan yang kokoh dan hidup mulai terbentuk.
Jembatan-jembatan akar itu beberapa di anatarnya mencapai 30 meter, membutuhkan waktu 10 hingga 15 tahun untuk bisa difungsikan penuh, dan menjadikannya sangat kokoh. Beberapa sanggup menahan beban hingga 50 orang sekaligus.
Root Bridge - Jembatan Akar

Salah satu struktur yang paling unik di Cherrapunjee dikenal dengan sebutan “Umshiang Double-Decker Root Bridge.” Terdiri dari dua lapis jembatan, di atas dan dibawahnya.
Root Bridge - Jembatan Akar

Karena jembatan-jembatan ini hidup dan masih terus tumbuh, membuatnya semakin kokoh saja. Beberapa jembatan akar yang tua sudah digunakan tiap hari oleh orang-orang desa di sekitar Cherrapunjee sejak lebih dari 500 tahun yang lalu.

2. Jembatan Tanaman Merambat di Lembah Iya, Jepang
Root Bridge - Jembatan Akar
Salah satu dari tiga lembah-lembah “tersembunyi”, di Jepang, West Iya merupakan tempatnya ngarai berkabut, sungai bersih, dan atap-atap jerami atau daun, seperti menggambarkan Jepang berabad yang lalu. Untuk menyeberangi sungai Iya yang mengalir di sepanjang lereng lembah, para perampok, para kstria, dan pengungsi membuat sebuah jembatan khusus yang dibuat dari tanaman merambat.
Root Bridge - Jembatan Akar
Di bawah ini adalah gambar dari satu jembatan dari tanaman merambat pada tahun 1880:
Root Bridge - Jembatan Akar
Pertama, dua tanaman Wisteria – salah satu tanaman merambat paling kokoh – ditanam hingga sangat panjang dari kedua sisi sungai. Saat tanaman itu mencapai panjang yang cukup, lalu dianyam bersama papan untuk membuat suatu rekayasa botani yang hidup, lunak tapi sangat kokoh.
Root Bridge - Jembatan Akar
Jembatan-jembatan itu tidak punya sisi-sisi, dan sebuah sumber sejarah orang Jepang menunjukkan bahwa jembatan tanaman ini tidak stabil, dan yang mencoba menyeberanginya pertama kali seringkali membeku di tempat, tidak mampu melanjutkan lebih jauh lagi.
Tiga dari jembatan-jembatan itu masih ada di lembah Iya. Meski beberapa (tidak semua) jembatan-jembatan itu diperkuat dengan kabel dan lajur sisi-sisi, tetap saja menakutkan untuk diseberangi. Panjangnya lebih dari 42 meter, dengan papan yang dipasang setiap 6 hingga 8 inci, dan faktanya satu jatuh ke air dari 4,5 cerita, membuatnya tidak cocok buat pengidap acrophobia (takut ketinggian).
Root Bridge - Jembatan Akar
Beberapa orang percaya jembatan-jembatan tanaman merambat yang masih ada itu pertama kali dibuat pada abad 12, yang menjadikannya beberapa di antara contoh-contoh arsitektur hidup tertua di dunia.

3. Jembatan Akar di Sumatera Barat
Inilah dia objek wisata andalan Kabupaten Pesisir Selatan yang merupakan salah satu jembatan yang terunik di dunia.jembatan yang kuat dan menjadi penghubung dua daerah antara Jorong (Dusun) Puluik-Puluik dan Lubuak Silau, Desa Lubuak Silau, Kecamatan Bayang Utara, Kabupaten Pesisir Selatan, Sumatra Barat.
Root Bridge - Jembatan Akar
Dari informasi yang berhasil dirangkum salah seorang tokoh masyarakat sekaligus ketua pemuda Pulik-puluik, Herman Datuak Rajo Bandaro, jembatan tersebut dibuat karena seorang ulama yang bernama Pakih Sokan kasihan melihat murid-murid mengajinya dari Pulik-puluik sering tidak datang karena aliran batang bayang kerap meluap.
Root Bridge - Jembatan Akar
Pada tahun 1916 Pakih Pohan menanam dua batang jawi-jawi (sejenis pohon beringin yang berdaun lebar), pohon jawi-jawi tersebut ditanam di dua lokasi satu di daerah Pulik-puluik dan satu lagi di daerah Lubuak Silau yang dipisahkan dengan batang bayang. Lalu akarnya yang bergantungan dijalin di batang bambu yang dijadikan jembatan sebagai tulang jembatan akar. Setelah 3 tahun lamanya akar dua pohon jawi-jawi tersebut bertaut namun belum bisa dilalui. Kemudian Pakih Pohan mengadakan acara mandabiah kambing (potong kambing) dan mandarai aka (memberikan darah pada akar yang bertaut tersebut). “Ini sebagai tanda syukuran bahwa akar jawi-jawi yang dihubungkan sudah bertaut, sebagai tanda akan terjadi pertautan kembali,” tambah Herman.
Root Bridge - Jembatan Akar

Untuk menjadikan sebuah jembatan yang bisa dilalui membutuhkan waktu selama 20 tahun maka jembatan tersebut bisa ditempuh warga Puluik-puluik yang hendak mau ke Lubuak Silau.
Root Bridge - Jembatan Akar
Sampai sekarang jembatan tersebut berukuran panjang 30 meter dan lebar 1 meter dengan ketinggian dari permukaan batang bayang sekitar 10 meter dan saat ini umur jembatan tersebut sudah 93 tahun dan masih bisa dilalui warga dari daerah Pulik-puluik sebanyak 25 kepala keluarga begitu juga warga yang hendak kedaerah Pulik-puluik.
 
 
 
ENGLISH
 
The bridge is one of the media is essential for human survival , obviously in a lot of ancient bridge built to connect one region to another . but this one is very unique bridge is not built by man but she grew and developed like a man who grew up .. curious it in a unique topic this time . yu clay news ..
1 . Root Bridges in IndiaIn the depths of southeast India , in one of the wettest locations on earth , bridges are made in a very strange and unique .This unique bridge grew from the roots of the rubber tree , the Khasis at Cherrapunjee using nut trees , split and release their contents to create what is called a " root pointer " . When stretched and reached the other side of the river bank , they began to incorporate them in the roots from the soil . With the passage of time , the bridge is sturdy and life began to take shape .Root bridges , some reaching 30 meters in anatarnya , takes 10 to 15 years to be able to function fully , and making it very sturdy . Some could withstand loads of up to 50 people at once .
One of the most unique structures in Cherrapunjee is known as " Umshiang Double - Decker Root Bridge . " Bridge consists of two layers , above and below .Because these bridges are alive and still growing , just make it more solid . Some of the roots of the old bridge has been used every day by people in the villages around Cherrapunjee since more than 500 years ago .
2 . Creeper Plant Bridge in Iya Valley , JapanOne of the three valleys of " hidden " , in Japan , West Iya is the place misty gorges , river clean , and roofs of straw or leaves , as depicting Japan centuries ago . Yes to cross the river that flows along the slopes of the valley , the robbers , the kstria , and refugees make a special bridge made ​​of vines .Below is a picture of a bridge of vines in 1880 :First , two Wisteria plant - one of the most sturdy vines - planted up very long on both sides of the river . When the plants reach sufficient length , then woven together with the board to make a living botanical engineering , soft but very sturdy .The bridges had no sides , and a source of Japanese history shows that this plant is not stable bridge , and who tried to cross the first time are often frozen in place , unable to proceed any further .Three of the bridges that still exist in the Iya Valley . Although some ( not all ) the bridges were reinforced with wires and strip the sides , still scary to cross. More than 42 meters in length , with a board that is placed every 6 to 8 inches , and the fact that one fell into the water of a 4.5 story , making it suitable for people with acrophobia ( fear of heights ) .Some people believe the bridges remaining vines were first made in the 12th century , which makes some of the examples of the world's oldest living architecture .
3 . Root Bridge in West SumatraThis is now the mainstay attractions South Coastal District which is one of the most unique bridges in dunia.jembatan strong and be a liaison between the two regions Jorong ( Hamlet ) and Lubuak Puluik Puluik - Glare , Glare Lubuak Village , District of North Bayang , South Coastal District , West Sumatra .From the information summarized one of the community leaders and head of youth Pulik - puluik , Herman Datuak Rajo Bandaro , the bridge was made as a scholar named Pakih Sokan sorry to see students from Pulik - puluik mengajinya often do not come as often overflowed shadow stem flow .In 1916 Pakih Pohan planted two rods ox - ox (a type of broad-leaved banyan tree ) , the tree - ox ox were planted in two locations - one in the area Pulik puluik and another one in the area Lubuak Glare rods separated by shadows . Then the roots are suspended in woven bamboo rod made ​​of bone bridge as the root bridge . After 3 years the roots of two trees ox - ox are linked but can not be passed . Then Pakih Pohan mandabiah events goat ( goat pieces ) and mandarai aka ( giving blood at the root of that link ) . " It's a sign of thanksgiving that ox - ox roots are connected already linked , as a sign of convergence will happen again , " added Herman .To make a drivable bridge takes as long as 20 years then the bridge can be taken Puluik - puluik people who want to want to Lubuak Glare .Until now the bridge measuring 30 meters long and 1 meter wide with a height of about 10 images of the surface of the rod and current meter bridge age is already 93 years old and still passable residents of the area Pulik - puluik as many as 25 heads of families as well as people who want to stricken Pulik - puluik .

Tidak ada komentar:

Sumber: http://mahameruparabola.blogspot.com