Historical eruptions of Mount Kelud - Sejarah letusan Gunung Kelud

Ciri khas letusan gunung Kelud selama 100 tahun adalah eksplosif, kecuali ledakan 2007.

Letusan Gunung Kelud selama 100 tahun terakhir cenderung berupa letusan besar dan berlangsung sebentar, kecuali letusan pada 2007, demikian pendapat seorang ahli gunung berapi.

"Biasanya letusan Kelud paling lama dua hari, tetapi material yang dilontarkan lebih dari 100 juta meter kubik," kata Surono, ahli gunung berapi, kepada wartawan BBC Indonesia, Heyder Affan, Jumat (14/02) siang.

Menurutnya, letusan Gunung Kelud pada Kamis (13/02) malam, yang telah melemparkan materialnya hingga ketinggian 17km, merupakan ciri khas letusan Kelud selama 100 tahun terakhir.
"Artinya, letusan Kelud kembali eksplosif seperti ciri khas dia selama 100 tahun, kecuali tahun 2007," kata Surono.
Ledakan pada 2007, menurutnya, tidak bersifat eksplosif dan cuma membentuk kubah lava di dalam danau kawahnya.
Dia mengatakan, kubah lava itulah yang kemudian dimuntahkan pada ledakan pada Kamis malam.
Berikut sejarah ledakan gunung Kelud semenjak awal 1901 hingga 2007 lalu, seperti disarikan dari wawancara dengan Surono:

Letusan 1901

Letusan terjadi tengah malam, 22-23 Mei 1901, selama sekitar dua jam dan meningkat pada pukul tiga pagi. Awan panas menyerang wilayah Kediri. Bunyi letusan terdengar sampai Pekalongan, sementara hujan abu menyampai Sukabumi dan Bogor. Korban jiwa dilaporkan cukup banyak, tetapi angka pasti tidak tercatat.

Letusan 1919

Sedikitnya 5160 orang menjadi korban jiwa akibat letusan gunung Kelud pada tengah malam, 20 Mei 1919 yang disebut terbesar dalam abad 20. Letusan ini snagat keras sehingga dentumannya terdengar sampai Kalimantan. Hujan batu cukup lebat dan sebgaian atap rumah hancur, dan hujan abu mencapai Bali. Kota Blitar dilaporkan mengalami kehancuran akibat letusan ini.

Pada era Belanda, saat Kelud meletus pada 1919, volume air danau kawah saat itu mencapai 40 juta meter kubik. Letusan di tahun 1919 ini termasuk yang paling mematikan karena menelan korban hingga 5.160 jiwa. Letusan dahsyat yang mematikan pada tahun 1919 ini juga merusak sampai 15.000 hektar lahan produktif.

Hal itu terjadi akibat aliran lahar Kelud yang turun dengan deras hingga mencapai jarak 38 km dibawahnya, meskipun di Kali Badak telah dibangun bendung penahan lahar sejak tahun 1905 namun tak dapat menampung.

Karena letusan inilah kemudian dibangun sistem saluran terowongan pembuangan air Danau Kawah.

Sebuah sistem untuk mengalihkan aliran lahar telah dibuat secara ekstensif pada tahun 1926 dan selesai pada tahun 1926.

Secara keseluruhan dibangun tujuh terowongan dan masih berfungsi hingga beberapa tahun kedepannya.

Ledakan 1951

Letusan terjadi pada pukul 06.15 pagi pada 31 Agustus 1951 yang menyebabkan tujuh orang tewas dan meulai 157 orang. Setidaknya terdengar empat dentuman keras akibat letusan ini. Hujan batu yang sebagian sebesar buah mangga menerpa sebagian wilayah Margomulyo. Hujan abu terjadi selama sekitar satu jam dan mencapai kota Bandung, Jabar.

Ledakan 1966

Terjadi pada 26 April 1966 pukul 20.15 WIB, letusan ini diwarnai luapan lahar di sejumlah sungai di sekitarnya. Sedikitnya 210 orang tewas akibat letusan ini.

Pada masa setelah kemerdekaan, dibangun lagi terowongan baru sebagai tambahan dari terowongan yang lama, setelah letusan tahun 1966.

Terowongan atau tunnel yang baru itu berada 45 meter di bawah terowongan lama.

Terowongan yang selesai tahun 1967 itu diberi nama Terowongan Ampera. Saluran ini berfungsi mempertahankan volume danau kawah agar tetap 2,5 juta meter kubik.

Ledakan 1990

Letusan terjadi secara beruntun pada 10 Februari 1990. Letusan yang terjadi belakangan lebih besar. Letusan utama disertai awan panas sejauh 5km dari kawah. Daerah yang rusak tidak terlalu luas, namun sebaran abu jauh lebih luas dan diperkirakan mencapai luasan 1700km persegi. Sekitar 500 rumah rusak akibat tertimpa hujan abu. Korban jiwa sekitar 32 orang.

Letusan 1990 berlangsung selama 45 hari, yaitu dari tanggal 10 Februari 1990 hingga 13 Maret 1990. Pada letusan ini, Gunung Kelud memuntahkan 57,3 juta meter kubik material vulkanik.

Lahar dingin menjalar hingga 24 kilometer dari danau kawah dan melalui 11 sungai yang berhulu dari gunung itu.

Letusan ini sempat menutup Terowongan Ampera akibat banyaknya volume material vulkanik yang dikeluarkan oleh gunung ini.

Sehingga hal itu menyebabkan Terowongan Ampera tersebut tak dapat menampung lagi jumlah material yang ada, lalu buntu atau tersumbat. Proses normalisasi Terowongan Ampera baru selesai pada tahun 1994.

Ledakan 2007

Kali ini letusan gunung Kelud tidak eksplosif seperti sebelumnya, melainkan kemunculan kubah lava yang besar di kawah Kelud. Kubah itu terus tumbuh sejak 5 November 2007 hingga berukuran selebar 100meter. Akibat aktivitas tinggi tersebut terjadi gejala unik dalam sejarah Kelud dengan munculnya asap tebal putih dari tengah danau kawah diikuti dengan kubah lava dari tengah-tengah danau kawah sejak tanggal 5 November 2007 dan terus "tumbuh" hingga berukuran selebar 100 m.

Terlihat pada letusan ini dibanding letusan-letusan sebelumnya, telah terjadi perubahan frekuensi pada letusan gunung Kelud pada abad 21 ini.

Perubahan frekuensi letusan ini terjadi akibat terbentuknya sumbat lava yang terdapat di mulut kawah gunung Kelud. Akibat adanya penyumbatan oleh lava itu, maka tekanan dari dalam magma yang mendesak keluar, menjadi tersumbat.

Hal ini membuat tekanan yang seharusnya sudah keluar, menjadi mengumpul dan mengumpul. Jika tak tersumbat maka tekanan energi dari magma gunung Kelud akan terus-menerus keluar dengan lancar, maka periode letusan akan lebih jarang seperti periode-periode sebelumnya.

Kelud volcano exploding with thunder strorm (13-14 February 2014)

Tapi sejak kini hal itu tak berlaku lagi karena mulut kawah tertutup. Maka itu, energi magma yang terkumpul menjadi begitu besarnya, sehingga terjadi letusan yang lebih sering dibanding periode sebelumnya.

Jadi jika gunung Kelud meletus maka akan mengakibatkan ledakan yang memiliki kekuatan energi yang jauh lebih besar dari biasanya hingga dapat menyebabkan badai petir dan gumpalan material vulkanik yang dilontarkan dapat membumbung tinggi di atmosfir hingga mencapai puluhan kilometer diatasnya.

Hal ini dapat diibaratkan bagai sebotol minuman soda, yang dapat menyembur setelah botol dikocok namun tutup botol masih menyumbat. Saat tutup botol dilepas, maka tekanan yang lebih kuat dari biasanya akan mendorong air soda lebih besar dibanding pada botol soda yang dikocok namun kepala botolnya tak tertutup.

Letusan tahun 2007

Aktivitas gunung ini meningkat pada akhir September 2007 dan masih terus berlanjut hingga November di tahun yang sama. Gejala ditandai dengan meningkatnya suhu air danau kawah, peningkatan kegempaan tremor, serta perubahan warna danau kawah dari kehijauan menjadi putih keruh.

Kekhasan gunung api ini adalah adanya danau kawah (hingga akhir tahun 2007) yang membuat lahar letusan sangat cair dan membahayakan penduduk sekitarnya.

Status “awas” (tertinggi) dikeluarkan oleh Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi sejak 16 Oktober 2007 yang berimplikasi penduduk dalam radius 10 km dari gunung (lebih kurang 135.000 jiwa) yang tinggal di lereng gunung tersebut harus mengungsi. Namun letusan tidak terjadi.

Di tahun 2007 ini, PVMBG yang telah mengevakuasi warga di sekitar Kelud hingga berbulan-bulan, namun gunung ini tak juga meletus eksplosif, sehingga banyak pihak yang mencibir keputusan itu.

Surono pernah merasakan pahitnya cibiran saat dia mengevakuasi warga, termasuk seluruh stafnya dari Pos Pemantauan Kelud pada tahun 2007.

Setelah sempat agak mereda, aktivitas Gunung Kelud kembali meningkat sejak 30 Oktober 2007 dengan peningkatan pesat suhu air danau kawah dan kegempaan vulkanik dangkal.

Pada tanggal 3 November 2007 sekitar pukul 16.00 suhu air danau melebihi 74 derajat Celsius, jauh di atas normal gejala letusan sebesar 40 derajat Celsius, sehingga menyebabkan alat pengukur suhu rusak.

Getaran gempa tremor dengan amplitudo besar (lebih dari 35mm) menyebabkan petugas pengawas harus mengungsi, namun kembali tidak terjadi letusan.

Foto kubah lava Gunung Kelud pada November 2007 saat munculnya sumbatan anak gunung baru di kawah lavanya membuat danau menguap dan lama-kelaman menghilang.

Keterangan foto-foto diatas: Foto kubah lava Gunung Kelud pada November 2007 saat munculnya sumbatan “anak gunung baru” dikawah lavanya membuat danau menguap dan lama-kelaman menghilang.

Pada tanggal 3 November 2007 sekitar pukul 16.00 suhu air danau melebihi 74 derajat Celsius, jauh di atas normal gejala letusan sebesar 40 derajat Celsius, sehingga menyebabkan alat pengukur suhu rusak.

Getaran gempa tremor dengan amplitudo besar (lebih dari 35mm) menyebabkan petugas pengawas harus mengungsi, namun kembali tidak terjadi letusan.

Akibat aktivitas tinggi tersebut terjadi gejala unik dalam sejarah Kelud dengan munculnya asap tebal putih yang mengepul dari tengah danau kawah.

(volcano.si.edu)

Lalu diikuti dengan munculnya kubah lava dari tengah-tengah danau kawah sejak tanggal 5 November 2007, dan kubah itu terus “tumbuh” hingga berukuran selebar 100 m (lihat foto dibawah).

Akibatnya air di danau kawah gunung Kelud terus menguap karena panas yang berasal dari bawahnya, akhirnya danau mengecil dan hanya berupa kubangan.

Para ahli menganggap bahwa kubah lava itulah yang selama ini menyumbat saluran magma sehingga letusan tidak segera terjadi. Energi untuk letusan dipakai untuk mendorong kubah lava sisa pada letusan sebelumnya ditahun 1990.

Sejak peristiwa tersebut aktivitas pelepasan energi semakin berkurang dan pada tanggal 8 November 2007 status Gunung Kelud diturunkan menjadi “siaga” (tingkat 3).

Akibatnya, danau kawah Gunung Kelud praktis “hilang” karena kemunculan kubah lava yang besar. Yang tersisa hanyalah kolam kecil berisi air keruh berwarna kecoklatan di sisi selatan kubah lava.

Gunung Kelud 2012. Kubah lava 2007 tampak di tengah, dengan latar belakang Puncak Kelud. Di sebelah kiri adalah bagian dari Puncak Gajahmungkur. (alain.lave.be)

Keterangan foto: Kawah Gunung Kelud selain menjadi tujuan wisata bagi turis asing dan domestik (kiri), juga sebagai tempat upacara spiritual (kanan) (video).

3. Letusan tahun 2014

Peningkatan aktivitas Gunung Kelud mulai kembali terjadi di akhir tahun 2013. Pada 10 Februari 2014, status meningkat menjadi Siaga (Level III)

Pada 13 Februari 2014, sebelum meletus, tercatat gunung Kelud telah mengalami gempa vulkanik dangkal sebanyak 190 kali, dan gempa vulkanik dalam sebanyak 442 kali pada pukul 12:00-18:00 WIB

Pada pukul 21.15 WIB, status menjadi Awas. Persiapan-persiapan mengenai kebencanaan telah mulai dilakukan. Kawasan seputar 5 km dari titik puncak kawah telah disterilkan dari kegiatan manusia. Lalu, radius pengosongan aktifitas manusia diperlebar menjadi 10 km dari puncak.

Mount Kelud erupting, as seen from Mbalak village in East Java. (Photo AP.)

Erupsi tipe eksplosif diprediksikan akan kembali terjadi setelah hujan kerikil yang cukup lebat dirasakan warga dilokasi tempat gunung berapi yang terkenal aktif ini berada, yaitu wilayah Kecamatan Ngancar, Kediri, bahkan hingga kota Pare, Kediri.

Menurut rekomendasi dari Pusat Vulkanologi, Mitigasi, dan Bencana Geologi (PVMBG), wilayah Wates dijadikan tempat tujuan pengungsian warga yang tinggal dalam radius sampai 10 kilometer dari kubah lava. Karena erupsi tipe eksplosif seperti pada tahun 1990 (pada tahun 2007 tipenya efusif, yaitu berupa aliran magma) bisa saja terjadi.

Candi Borobudur terkena abu vulkanik Kelud, 14 Februari 2014.

Benar saja, belum sempat pengungsian dilakukan, pada 13 Februari 2014 pukul 22.50 terjadi letusan tipe ledakan (eksplosif).

Abu vulkanik Kelud yang terlontar pada letusan terdahsyatnya, setinggi 17 kilometer! Dan melontarkan kerikil sejauh 25 kilometer!

Suara ledakan dilaporkan terdengar hingga kota Solo dan Yogyakarta (200 km), bahkan Purbalingga (lebih kurang 300 km), Jawa Tengah.

Pada tanggal 14 Februari 2014, saat dini hari, gemuruh aktivitas gunung juga sesekali terdengar hingga wilayah Kabupaten Jombang.

Pada pukul 02:00 AM, letusan Gunung Kelud mulai mereda. Namun untuk mencegah hal yang tak diinginkan, BMKG tetap menyatakan area steril dengan radius sejauh 10 kilometer dari puncak Kelud tetap berlaku.

Di daerah Madiun dan Magetan jarak pandang untuk pengendara kendaraan bermotor atau mobil hanya sekitar 3-5 meter karena turunnya abu vulkanik dari letusan Gunung Kelud tersebut sehingga banyak kendaraan bermotor yang berjalan sangat pelan-pelan.

Di sisi lain banyak pengguna kendaraan atau warga di sekitar Kota Madiun yang terganggu akibat erupsi tersebut.

Pada letusan gunung Kelud sejak Kamis malam hingga Jum’at dini hari, (13-14 Februari 2014), telah menyebabkan 2 orang tewas akibat kecelakaan saat mengungsi dan membuat 100.248 orang harus menjauh dan diungsikan dengan jarak minimal 10 kilometer.

Sementara itu beberapa bandara di pulau Jawa ditutup akibat tebalnya abu vulkanik. Bandara yang ditutup diantaranya adalah bandara di Surabaya, Malang, Jogjakarta, Semarang, Solo bahkan Bandung.

Akibatnya ratusan penerbangan dibatalkan. Pihak angkasa pura dan maskapai penerbangan mengaku merugi hingga milyaran rupiah.

Sebuah pasawat yang sedang parkir di bandara Juanda Surabaya terlihat terkena abu vulkanik dari gunung Kelud

Empat hingga lima buah alat pencatatan aktivitas di Pos Pusat Vulkanologi Mitigasi dan Bencana Geologi (PVMBG) sekitar Gunung Kelud, Kediri Jawa Timur juga mengalami kerusakan.

Alat berupa seismograf itu rusak akibat tertimbun oleh material batu dan debu yang berjarak hanya lima kilometer dari gunung.

Rusaknya alat tersebut mengganggu PVMBG untuk memantau aktivitas gunung Kelud dari kantor PVMBG yang ditampilkan melalui layar, menjadi tidak berfungsi sama sekali. Maka pertugas melakukan pemantauan selanjutnya dengan peralatan manual.

C. Hubungan Letusan Gunung Kelud 2014 dan Fenomena Alam

Pada letusan tahun 2014 ini pula, banyak kejadian yang berhasil direkam oleh media ataupun oleh warga. Jadi, ini adalah kali pertamanya gunung Kelud banyak didokumentasikan oleh media dan individu, dibanding dengan letusan-letusan sebelumnya yang mungkin jauh lebih mematikan dan tak sebanding dengan kedahsyatan letusannya di tahun 2014 ini.

1. Sebaran abu dan material vulkanik

Pada pagi hari tanggal 14 Februari 2014, awan debu vulkanik gunung Kelud terbawa angin hingga ratusan kilometer ke arah barat dan timur pulau Jawa. Material vulkanik yang dilontarkan gunung Kelud saat meletus adalah setinggi 17 kilometer, dan jatuhan material kerikil kurang lebih sejauh 20 kilometer.

Lontaran material vulkanik dengan energi kuat inilah yang menyebabkan tersebarnya abu gunung Kelud dapat menyebar dengan jarak yang jauh, hingga ratusan kilometer dari kepundannya.

Pada ketinggian 1-5 kilometer, hembusan angin ke arah timur dan membawa debu vulkanik hingga ke kota Ampenan di pulau Lombok. Sedangkan pada ketinggian 5-17 kilometer, hembusan angin ke arah barat dan membuat kota diwilayah Jawa Tengah dan Jogjakarta sempat gelap.

Bahkan pada siang dan sore hari pada tanggal yang sama, 14 Februari 2014, debu dapat mencapai hingga Ciamis, Garut, Tasikmalaya dan Bandung bahklan Bogor di Jawa Barat.

Pada tanggal 15 Februari 2014, hembusan angin cenderung berubah arah yaitu kearah selatan dan tenggara.

Hal ini membuat sisa-sisa material abu vulkanik gunung Kelud yang masih melayang di angkasa merubah arahnya ke Samudera Hindia. Akibatnya hujan abu vulkanik dibeberapa wilayah dan kota sudah mulai berkurang.

2. Petir dan Guntur diatas Gunung Kelud

Rekaman berupa foto dan video (lihat pada bawah halaman) saat Kelud menggelegar banyak yang beredar. Bahkan terlihat hingga banyak sekali petir menyambar dengan suara guntur. Secara ilmiah, petir tersebut dalam bahasa Inggris dinamakan dirty thunderstorm atau juga volcanic lightning.

Dirty thunderstorm atau juga volcanic lightning ini merupakan fenomena cuaca yang terjadi ketika aktivitas gunung mulai meningkat dan akhirnya memunculkan petir.

Keterangan foto atas: Gunung Kelud saat meletus pada Kamis malam Jum’at 13 Februari 2014 (pict. by: Andhika Yuswantara)

Dalam sebuah penelitian ilmiah, fenomena ini terjadi karena muatan listrik yang dihasilkan itu terjadi ketika fragmen batuan, abu vulkanik dan partikel es bertabrakan dan menghasilkan listrik statis.

Pada umumnya, terdapat sekitar 300 kali petir yang muncul ketika gunung berapi mulai menunjukkan aktivitasnya. Erupsi gunung berapi juga melepaskan sejumlah air yang berfungsi sebagai ‘bahan bakar’ badai petir tersebut.

“Selama erupsi terjadi, akan ada banyak petir besar dan kecil serta bunga api yang muncul dan terlihat seperti membelah kawah gunung berapi,” jelas Ronald J Thomas, seorang fisikawan atmosfer dari New Mexico Tech.

Keterangan foto atas: Gunung Kelud saat meletus pada Kamis malam Jum’at 13 Februari 2014 (pict. by: Asthadi Setyawan)

3. Hubungan Konjungsi Bulan dan Letusan Kelud

Perlu diketahui bahwa aktifitas gempa tektonik maupun gempa vulkanik biasanya beriringan dengan saat konjungsi maupun purnama Bulan.

Adapun purnama Bulan pada bulan Robi’ul Akhir itu bertepatan dengan tanggal 15 Februari 2014 pukul 05:55:46 , yang berarti gunung Kelud meletus 32 jam 5 menit 46 detik sebelum saat purnama.

Gunung Kelud meletus beberapa saat (9 menit) setelah Bulan transit di atas langit.

Saat transit bulan, adalah saat dimana posisi Bulan, Bumi dan matahari berada hampir atau paling sejajar pada garis lurus.

Artinya, Bulan berada pada posisi paling vertikal diatas kepala kita pada hari itu, atau yang terjadi pada saat jarak sudut (elongasi) suatu benda dengan benda lainnya, walau tak terjadio gerhana Bulan namun nyaris nol derajat.

Pada hari itu, Kamis, 13 Februari 2014 Bulan transit di atas langit Malang dan sekitarnya pada pukul 22:41 WIB, sembilan menit kemudian yakni pukul 22:50 WIB gunung Kelud meletus.

Posisi Bulan saat transit pukul 22:41 WIB berada di azimut 00° 11’ Altitude 68° 50’ dihitung dari lokasi Gunung Kelud yang mana koordinatnya 112° 18’ 28” bujur timur, 7° 55’ 48” lintang selatan.

Adakah korelasinya antara aktivitas gunung meletus dengan fase-fase Bulan maupun transit Bulan? Secara ilmiah saat ini belum ditemukan korelasinya, akan tetapi sudah pasti terjadi peningkatan gaya gravitasi.

Jadi, bisa saja aktivitas vulkanik yang meningkat pada level tertentu sebelum gunung Kelud meletus, adalah akibat adanya pengaruh gaya gravitasi Bulan yang lebih dominan pada saat Bulan transit diatas kota Malang.

Hal tersebut tentunya sedikit banyak akan menarik magma gunung berapi ke arah atas, sehingga memicu gunung berapi yang kondisinya sudah di ujung tanduk untuk meletus.

4. Material Abu Vulkanik Gunung Kelud Berbeda

Saat letusan di tahun 2014 ini, gunung Kelud telah memuntahkan material vulkanik sebanyak 100 juta meter kubik. Material sebanyak itu hanya dimuntahkan Kelud dalam waktu singkat.

Kerikil besar dari gunung Kelud yang ditemukan di wilayah Blitar dan Kediri (foto: krjogja.com)

Jika dibandingkan dengan gunung Merapi yang meletus sebelumnya, maka material vulkanik yang dikeluarkan gunung Merapi untuk mencapai 100 juta meter kubik harus dibutuhkan dalam waktu sebulan lamanya.

Jika dibandingkan dengan gunung Sinabung di Sumatera Utara yang meletus sejak September 2013 hingga Februari 2014, dan hingga kini masih terus berlangsung, atau telah 5 bulan lamanya, material vulkanik yang dikeluarkan selama 5 bulan itu belum mencapai 100 juta meter kubik.

Sedangkan menurut penelitian dari Universitas Gajah Mada (UGM) Jogjakarta, ukuran material vulkanik yang dikeluarkan dari Gunung Kelud memiliki ukuran yang berbeda-beda.

Untuk ukuran material vulkanik berupa pasir ditemukan pada jarak yang jauh hingga Solo dan Jogjakarta, sedangkan material berupa abu yang sangat halus dapat terbang sejauh ribaun kilometer mengikuti arah angin.

Kerakal dari gunung Kelud yang ditemukan di wilayah Blitar dan Kediri (foto: krjogja.com)

Sejauh ini abu vulkanik gunung Kelud ke arah timur mencapai pulau Lombok di Nusa Tenggara Timur.

Dan abu vulkanik yang ke arah barat lebih jauh lagi karena diakibatkan angin berhembus ke arah barat. Sejauh ini abu vulkanik telah ditemukan hingga Garut, Tasikmalaya, Bandung, hingga Ciamis di Jawa Barat.

Sedangkan material vulkanik berupa kerikil dan kerakal ditemukan di daerah Kediri, Blitar dan sekitarnya.

Pecahan bebatuan tersebut memang cukup besar, bukan hanya sekadar kerikil kecil. Menurut warga Blitar dan Kediri, volumenya pun cukup banyak.

Menurut penduduk setempat, kalau material kerikil dan kerakal itu dikumpulkan maka bebatuan yang menghujani atap tiap rumah, bisa mencapai satu truk!

Batuan kerakal sebesar tangan orang dewasa dari gunung Kelud yang ditemukan di wilayah Blitar dan Kediri hingga sejauh 10 km dari puncaknya (foto: liputan6.com)

Bentuknya putih seperti batu kapur tetapi ada bintik-bintik hitam. Bentuknya macam-macam, kebanyakan berupa serpihan atau pecahan.

Selain itu, material sebesar kepalan tangan juga jatuh dan tersebar pada radius hingga 10 kilometer dari kubah Kelud. Meski demikian kerikil, kerakal apalagi batuan kecil dari gunung Kelud itu cukup sakit kalau mengenai kepala jika tanpa penutup topi atau helm.

Tak bisa dibayangkan, bagaimana paniknya warga dikala itu, pada saat malam gelap, tiada lampu lagi yang menyala, dihujani kerikil dan kerakal yang “masih hangat” dari lontaran gunung Kelud.

Sedangkan tekstur abu vulkanik gunung Kelud yang diteliti pun, ternyata lebih lembut jika dibandingkan dengan abu vulkanik yang dimuntahkan Gunung Merapi. Warna abu juga berbeda. Abu dari Kelud berwarna kecokelatan, sedangkan abu Merapi cenderung abu-abu.

Kandungan kimia abu dari Kelud masih diteliti. Karena teksturnya sangat lembut, abu itu sangat mudah terserap ke dalam paru-paru jika terhirup. Karena itu, masyarakat diwajibkan menggunakan masker.

Debu material Kelud di Jogjakarta, pagi hari 14 Feb. 2014.

Walaupun bertekstur lembut, abu vulkanik dari Kelud juga sangat licin. Abu vulkanik ini akan memadat dan mengeras jika tersiram air.

Ini membahayakan warga yang mengendarai mobil atau sepeda motor karena jalanan yang tertutup abu menjadi licin. Warga diminta berhati-hati.

Abu vulkanik mengandung beberapa unsur kimia. Yang paling dominan adalah silika, aluminium, kalsium, dan kadar besi.

Pihak pelayanan masyarakat atau pemerintah telah mengimbau kepada masyarakat agar mengenakan masker. Sebab, abu vulkanik bisa mengakibatkan penyakit   infeksi saluran pernapasan akut (ISPA).

Surabaya yang juga terkena hujan abu dari gunung Kelud, membuat walikota Surabaya, Tri Rismaharini atau akrab dipanggil Risma, ikut turun ke pinggir jalan bersama sukarelawan lainnya untuk membagikan masker ke warganya. Foto diambil pada tanggal 14 Februari 2014 lalu.

Tampak petugas membersihkan stupa di candi Borobudur dari abu vulkanik gunung Kelud (suaramerdeka.com).

E. Morfologi Gunung Kelud

Gunung api ini termasuk dalam tipe stratovulkan (strato-volcano) dengan karakteristik letusan yang eksplosif. Seperti banyak gunung api lainnya di Pulau Jawa, Gunung Kelud terbentuk akibat proses subduksi lempeng benua Indo-Australia terhadap lempeng Eurasia.

Gunung Kelud adalah salah satu gunung yang istimewa di Jawa Timur karena letusannya bersifat mendadak, sangat eksplosif dan merusak.

Itu sebabnya terbukti dalam catatan sejarah, bahwa gunung Kelud termasuk gunung di Indonesia yang pernah  memakan banyak korban jiwa hingga ribuan, namun tipe letusan seperti gunung Kelud ini cepat mereda.

Kelud pada 1922 setelah letusan besar yang terjadi pada Mei 1919 diikuti letusan berikutnya pada Desember 1920. Tampak belum ada vegetasi.
This August 1922 photo taken from the Northwest, shows the still vegetation-free summit of Kelut volcano following the powerful May 1919 eruption and the relatively mild December 1920 eruption. The 1919 eruption produced devastating pyroclastic flows and lahars that killed over 5,000 people. Photo courtesy of Volcanological Survey of Indonesia. (landslides.usgs.gov)

Setelah letusannya, Gunung Kelud biasanya membentuk kawah lebar yang kemudian terisi air hujan sehingga membentuk danau kawah.

Puncak-puncak yang ada sekarang merupakan sisa dari letusan besar pada masa lalu yang meruntuhkan bagian puncak purba. Dinding di sisi barat daya runtuh terbuka sehingga kompleks kawah membuka ke arah itu.

Puncak Kelud adalah yang tertinggi, berposisi agak di timur laut kawah. Puncak-puncak lainnya adalah ‘Puncak Gajahmungkur’ di sisi barat dan ‘Puncak Sumbing’ di sisi selatan.

Itu baru satu gunung api, bernama Kelud. Indonesia memang kaya akan gunung api, bahkan menjadi negara yang paling banyak terdapat gunung api aktif sejagat.

Dari 127 gunung api, baru separuhnya yang dipantau intensif. DR. Surono seorang pakar volcanologist Indonesia, mengibaratkan proses pemantauan gunung api di Indonesia seperti menaruh anak kecil di pinggir kolam. “Kalau kita lengah, pasti masuk kolam. Kalau selamat, bisa dibilang karena kebetulan,” kata Surono.

Letusan Kelud kali ini sekali lagi mengajarkan pentingnya menyadari posisi Nusantara yang dilingkari Cincin Api, yang menuntut kita untuk terus bersiaga. Apalagi, karakter dan sifat gunung juga bisa berubah. Gunung api adalah organisme Bumi yang hidup. Mereka lahir, tumbuh, tertidur, mati, lalu terbangun, dan meletus.

Gunung api terus berevolusi. Begitu pula seharusnya kita yang hidup di sekelilingnya…. (wikipedia, nationalgeographic dan berbagai sumber).

Kelut volcano has been notorious for the repeated ejection of crater-lake water during eruptions, producing devastating lahars. A series of tunnels and shafts were constructed in the 1920′s to lower the lake level and reduce the hazards of eruptions. Photograph by John Dvorak, 1980, U.S. Geological Survey. (landslides.usgs.gov)

*

GALLERY FOTO LETUSAN KELUD TAHUN 2014 :

 ENGLISH

Characteristic of Kelud eruption for 100 years is explosive , but the explosion of 2007.Kelud eruptions over the past 100 years tend to be large and short-lived eruption , except eruption in 2007 , according to the opinion of an expert volcano ." Usually the longest Kelud eruption two days , but the material that was brought up more than 100 million cubic meters , " said Surono , a volcano expert , told the BBC's Indonesian , Heyder Affan , Friday ( 14 / 02 ) afternoon .According to him , the eruption of Mount Kelud on Thursday ( 13 / 02 ) night , which has cast material to a height of 17km , is a hallmark of Kelud eruptions over the past 100 years ." That is, the explosive eruption of Kelud back as he thew for 100 years , except in 2007 , " said Surono .Blast in 2007 , he said , is not explosive and just forming a lava dome in the crater lake .He said the lava dome was then vomited on blast on Thursday night .Here the history of Kelud explosions since early 1901 to 2007 , as excerpted from an interview with Surono :eruption in 1901The eruption occurred midnight 22-23 May 1901 , for about two hours and increased at three o'clock in the morning . Hot clouds attack Kediri region . Chug sound to Pekalongan , while ash rained convey Sukabumi and Bogor . Casualties have been reported quite a lot , but exact figures are not recorded .

 eruption in 1919At least 5160 people were affected by the eruption of Kelud life at midnight , May 20, 1919 called the greatest in the 20th century . This eruption snagat dentumannya sounded so loud to Borneo . It rained quite heavy and skillful stone roof houses were destroyed , and the rain of ash reached Bali . Blitar reported experiencing the devastation of the eruption .

In the Dutch era , when Kelud erupted in 1919 , the volume of crater lake water when it reached 40 million cubic meters . The eruption in 1919, is among the most deadly for up to 5,160 casualties soul . Deadly massive eruption in 1919 was also damage to 15,000 hectares of productive land .It was caused by lava flow coming down with heavy Kelud up to a distance of 38 km below , although in time the Rhinos have built the retaining weir lava since 1905 but can not accommodate .Since the eruption of the duct system is then constructed drainage tunnel Crater Lake .A system to divert the lava flow has been made ​​extensively in 1926 and completed in 1926 .Overall built seven tunnels and still serve up a few years in the future .

 explosion 1951The eruption occurred at 6:15 am on August 31, 1951 that left seven people dead and starts his own 157 . At least four loud thump sounded this eruption . Hail , some as large mangoes hit parts of Margomulyo . Ashfall occurred for about an hour and reach the city of Bandung , West Java .explosion in 1966Occurred on 26 April 1966 at 20:15 pm , the colored flood lava eruption in a number of rivers in the vicinity. At least 210 people died in the eruption .

In the period after independence , a new tunnel was built again in addition to a long tunnel , after the 1966 eruption .Tunnel or a new tunnel that was 45 feet below the old tunnel .The tunnel is completed in 1967 it was named the Ampera Tunnel . This channel serves to maintain the volume of the crater lake to keep 2.5 million cubic meters .

 explosion in 1990The eruption occurred in a row on February 10, 1990 . The eruption happened recently greater . The main eruption with hot clouds as far as 5km from the crater . The damaged area is not too extensive , but much broader distribution of ash and is estimated to reach an area of ​​1700km square . Approximately 500 homes damaged by a rain of ash . The death toll is around 32 people .

The eruption in 1990 lasted 45 days, from the date of February 10, 1990 until March 13, 1990 . In this eruption , spewing Kelud 57.3 million cubic meters of volcanic material .Cold lava spread up to 24 kilometers from the crater lakes and over 11 rivers that disgorge from the mountain .The eruption of the Ampera Tunnel was shut down due to the large volume of volcanic material released by this mountain .So that it causes the Ampera Tunnel can not accommodate the longer the amount of material available , and clogged or blocked . The process of normalization of the new Ampera Tunnel was completed in 1994 .

 explosion in 2007This time it was not an explosive eruption Kelud as before , but the emergence of a large lava dome in the crater of Kelud . The dome continued to grow since 5 November 2007 to 100meter wide size . Due to the high activity of these symptoms occur uniquely in the history of the emergence of Kelud with thick white smoke from the crater lake of lava dome followed by the middle of the crater lake since November 5, 2007 and continues to " grow " up to size 100 m wide .

Seen in this eruption eruptions than previously , there has been a change in the frequency of the eruptions Kelud in the 21st century .Changes in eruption frequency is due to the formation of a lava plug located at the mouth of the crater Kelud . Due to the blockage by the lava , then the pressure of the magma pushes out , become clogged .This makes the pressure that should have come out , be together and clump together . If you do not clog the pressure of magma Kelud energy will continually come out smoothly , then the period will be less frequent eruptions such prior periods .kelud lightning 02Kelud volcano exploding with thunder strorm ( 13-14 February 2014 )But since now it is no longer valid because the crater 's mouth closed . Thus , the energy accumulated magma became so great , that the eruption occurred more frequently than the previous period .So if Kelud erupts it could lead to an explosion of energy that has the power of a much larger than usual can lead to clumps of thunderstorms and volcanic material that was brought up in the atmosphere can soar up to tens of kilometers on it .It can be likened to how a bottle of soda , which can be leaking after the bottle is shaken but still clog bottle cap . When the cap is removed , pressure is stronger than usual will encourage greater water than in soda bottles were shaken soda bottle , but the head is not covered .

Eruption in 2007Volcanic activity is increased in late September 2007 and continued until November of the same year . Symptoms are characterized by increased water temperature of the crater lake , an increase in seismic tremor , as well as discoloration of the crater lake of murky greenish white .The specificity of this volcano is the crater lake ( until late 2007 ) which makes very liquid lava eruptions and endanger the surrounding population .Status " alert " ( highest ) issued by the Center for Volcanology and Geological Hazard Mitigation since October 16, 2007 which implicates the population within a radius of 10 km from the mountain ( approximately 135,000 people) living on the slopes of the volcano to evacuate . However, the eruption did not occur .http://indocropcircles.files.wordpress.com/2014/02/cb556-volcano_wideweb__470x3460.jpg?w=288&h=212Di year 2007 , PVMBG who have evacuated residents around Kelud for months , but it was also erupting mountain explosive , so many people who sneer that decision .Surono never tasted the bitterness of scorn when he was evacuating residents , including the entire staff of the Post Monitoring Kelud in 2007 .Having had somewhat subsided , Kelud activity again increased since October 30, 2007 with a rapid increase in water temperature of the crater lake and shallow volcanic seismicity .On November 3, 2007 around 16:00 lake water temperature exceeds 74 degrees Celsius , well above the normal symptoms of the eruption of 40 degrees Celsius , causing the temperature gauge was broken .Vibration amplitude seismic tremor with large ( more than 35mm ) lead inspection officials had to evacuate , but again no eruption .kelud 001Photo Kelud lava dome in November 2007 when the emergence of a new blockage mountain boy makes lava lake in the crater of a long - kelaman evaporate and disappear .kelud kelud 002 003Description of the photos above : Photos Kelud lava dome in November 2007 when the advent of the blockage " new mountain boy " dikawah lava lakes evaporate and create long - kelaman disappeared .On November 3, 2007 around 16:00 lake water temperature exceeds 74 degrees Celsius , well above the normal symptoms of the eruption of 40 degrees Celsius , causing the temperature gauge was broken .Vibration amplitude seismic tremor with large ( more than 35mm ) lead inspection officials had to evacuate , but again no eruption .Due to the high activity of these symptoms occur uniquely in the history of the emergence of Kelud with thick white smoke billowing from the crater lake .http://volcano.si.edu/volcanoes/region06/java/kelut/3303kel2.jpg( volcano.si.edu )Then followed by the emergence of the lava dome of the middle of the crater lake since November 5, 2007 , and the dome continues to " grow " up to size 100 m wide ( see photo below ) .As a result, the water in the crater lake Kelud continue to evaporate due to the heat coming from the bottom , eventually shrinking lake and just a puddle .Experts consider that the lava dome that's been clogging of magma that no eruption is imminent. Energy to be used to encourage the eruption of lava dome eruptions before the rest of the year 1990.Since the incident energy release activity on the wane and on November 8, 2007 Kelud status downgraded to " standby " ( level 3 ) .As a result , the crater lake Kelud practical " lost " due to the emergence of a large lava dome . What was left was a small pool of water murky brown in the south side of the lava dome .http://alain.lave.be/Indonesie_2009/projet_circuit/Kelut_AB.jpgKelud 2012. 2007 lava dome appeared in the middle , with a peak Kelud background . On the left is part of the Peak Gajahmungkur . ( alain.lave.be )kelud tourist travel kelud 01 02Caption : Crater Kelud addition to being a tourist destination for foreign and domestic tourists ( left ) , as well as a spiritual ceremony ( right ) ( video ) .3 . 2014 EruptionIncreased activity Kelud start again occurred at the end of 2013 . On February 10, 2014 , increased to standby status ( Level III )On February 13, 2014 , before erupting , Kelud recorded shallow volcanic earthquakes have experienced as much as 190 times , and 442 volcanic earthquakes in time at 12:00 to 18:00 pmAt 21:15 pm , the status becomes Beware . On disaster preparations have begun . Regions around 5 km from the cusp of the crater has been sterilized of human activity . Then , the radius emptying human activities widened to 10 km from the summit .Kelud erupting 01Mount Kelud erupting , as seen from Mbalak village in East Java . ( AP Photo . )Explosive type of eruption is predicted to re-occur after heavy rains enough gravel residents perceived location where the famous active volcano is located , ie the sub Ngancar , Kediri , even up to the town of Pare , Kediri .According to the recommendations of the Center for Volcanology , Mitigation , and Geological Hazard ( PVMBG ) , the area used as a point of refuge Wates residents living within a radius of up to 10 kilometers from the lava dome . Because of the type of explosive eruptions such as in 1990 ( in 2007 the type effusive , in the form of magma flow ) may occur .kelud volcanic dust on BorobudurBorobudur affected by volcanic ash Kelud , February 14, 2014 .Sure enough , there was the displacement , on February 13, 2014 at 22:50 eruption type of explosion ( explosive ) .Kelud volcanic ash ejected in the eruption terdahsyatnya , as high as 17 kilometers ! And threw pebbles as far as 25 kilometers !Reported explosions could be heard the sound of the city of Solo and Yogyakarta ( 200 km ) , even Purbalingga ( approximately 300 miles ) , Central Java .On February 14, 2014 , during the early hours , was also occasional volcanic activity rumbling sounds to Jombang area .At 02:00 AM , Kelud eruption began to subside . However, to prevent unwanted things , BMKG still expressed sterile area with a radius as far as 10 kilometers from the summit Kelud still apply .In the area of ​​Madiun and Magetan visibility to motorists or car is only about 3-5 feet because of falling ash of a volcanic eruption that Kelud so many motor vehicles are running very slowly .kelud lightning 01Di other hand many users of vehicles or people around Madiun disrupted by the eruption .In Kelud eruption since Thursday night to Friday morning, ( 13-14 February 2014 ) , has led two people were killed in an accident while making 100 248 people were displaced and had to move away and evacuated with a minimum distance of 10 kilometers .While some airports on the island of Java was closed due to thick volcanic ash . Airports were closed including the airport in Surabaya , Malang , Yogyakarta , Semarang , Solo and even London .As a result, hundreds of flights were canceled . Party outer temple and the airline admitted losing billions of dollars .Juanda Surabaya airport ash keludA pasawat that was parked at the airport Juanda Surabaya visible volcanic ash exposure of KeludFour to five pieces of apparatus recording activity at the Post Center for Volcanology and Geological Hazard Mitigation ( PVMBG ) about Kelud , Kediri, East Java, were also damaged .Equipment damaged by a seismograph was buried by rocks and dust material which is only five kilometers from the mountain .Damage to the tool interfere PVMBG to monitor the activity of the office PVMBG Kelud displayed through the screen , to be not working at all . So pertugas subsequent monitoring with manual equipment .C. Relationship Kelud eruption in 2014 and Natural PhenomenaIn 2014 this same eruption , many events were successfully recorded by the media or by the citizens . So , this is the first time Kelud well documented by the media and individuals , compared with previous eruptions which may be far more deadly and not comparable with the terrors of the eruption in 2014 .1 . Distribution of ash and volcanic materialOn the morning of February 14, 2014 , volcanic ash clouds Kelud blown up hundreds of kilometers to the west and east of the island of Java . Posed of volcanic material erupted Kelud is currently as high as 17 kilometers , and gravel material falls approximately 20 kilometers .Burst of volcanic materials with a powerful energy that causes the spread Kelud ash can spread long distances , up to hundreds of kilometers from kepundannya .distribution of dust kelud February 2014At the height of 1-5 kilometers , the wind blowing toward the east and brought the city to the volcanic ash Ampenan on the island of Lombok . While at an altitude of 5-17 kilometers , the wind blowing toward the west and make the city region of Central Java and Yogyakarta was dark .Even in the afternoon and evening of the same date , February 14, 2014 , the dust can reach up to Kudat, Garut , Tasikmalaya and Bandung in West Java Bogor bahklan .map the distribution of dust mountain keludOn February 15, 2014 , winds tend to change direction ie towards the south and southeast .This makes the material remnants of volcanic ash Kelud are still hovering in the sky changed its direction to the Indian Ocean . As a result of volcanic ash rain in some areas and the city has begun to diminish .2 . Lightning and thunder above KeludRecording in the form of photos and videos ( see the bottom of the page ) when Kelud many outstanding jarring . It even looks up an awful lot of lightning with thunder . Scientifically speaking , lightning is in English called a volcanic dirty thunderstorm or lightning too .Volcanic dirty thunderstorm or lightning is also a weather phenomenon that occurs when volcanic activity starts to increase and eventually led to lightning .kelud erupting February 14, 2014 01 kelud erupting February 14, 2014 02kelud erupting February 14, 2014 03 kelud erupting February 14, 2014 04Photo caption above : Kelud erupted on Thursday night when Friday February 13, 2014 ( pict. by : Andhika Yuswantara )In a scientific study , this phenomenon occurs because the electric charge is generated that occurs when rock fragments , ash , and ice particles collide and produce static electricity .In general , there are approximately 300 times the lightning that appears when the volcano began to show activity . Volcanic eruptions also release an amount of water that serves as a 'fuel ' the lightning storm ." During the eruption occurs , there will be a lot of big and small as well as lightning sparks that appear and looks like the splitting of a volcanic crater , " said Ronald J Thomas , an atmospheric physicist from New Mexico Tech .kelud erupting February 14, 2014 05 kelud erupting February 14, 2014 06Photo caption above : Kelud erupted on Thursday night when Friday February 13, 2014 ( pict. by : Asthadi Setiawan )3 . Moon Conjunction relationship and explosion KeludKeep in mind that the tectonic activity and volcanic earthquake is usually in conjunction with a full moon when the conjunction or .http://indocropcircles.files.wordpress.com/2014/02/92d60-poliubhjs.jpg?w=283&h=225Adapun Robi'ul the full moon in the month to coincide with the date of the end of February 15, 2014 at 05:55:46 , the means Kelud erupted 32 hours 5 minutes 46 seconds before the full moon .Kelud erupted some time ( 9 minutes ) after transiting Moon in the sky .When transiting Moon , is a time when the position of the Moon , Earth and Sun are nearly parallel or at least in a straight line .That is , the Moon was in the vertical position above our heads on that day , or that occur when the angular distance ( elongation ) of an object with other objects , though not terjadio eclipse of the Moon , but almost zero degrees .http://i.imgur.com/jGab0dV.jpgPada that day , Thursday, February 13, 2014 the Moon transits in the sky and surrounding Malang at 22:41 pm , nine minutes later, ie at 22:50 pm Kelud erupted .The position of the Moon at 22:41 pm when the transit is in azimuth 00 ° 11 ' Altitude 68 ° 50 ' calculated from the location Kelud which coordinates 112 ° 18 ' 28 " east longitude , 7 ° 55 ' 48 " south latitude .Is there a correlation between the activity of volcanoes with the phases of the Moon and the Moon transit ? In today's scientific correlation has not been found , but it is definitely an increase in the force of gravity .http://www.lobstermanspage.net/tides/images/moonorb1.gifJadi , volcanic activity which could have increased to a certain level before Kelud erupted , is due to the gravitational influence of the Moon is more dominant as the Moon transits over the city of Malang .It certainly would be a little more interesting volcanic magma upward , triggering volcanic conditions have been on the fence to erupt .4 . Volcanic Ash Material Kelud UnlikeWhen the eruption in 2014 , Kelud has been spewing volcanic material as many as 100 million cubic meters . Material as much as it just spewed Kelud in a short time .http://krjogja.com/photos/batu.jpgGravel larger than Kelud found in the area of ​​Blitar and Kediri ( photo : krjogja.com )When compared with the previous erupting Mount Merapi , the volcanic material released Merapi mountain to reach 100 million cubic meters should be required within one month duration .When compared with the Mount Sinabung in North Sumatra erupted since September 2013 until February 2014 , and is still ongoing , or has been 5 months , volcanic material released during the 5 months it has not reached 100 million cubic meters .Meanwhile, according to research from the University of Gajah Mada ( UGM) in Yogyakarta , the size of volcanic material released from Kelud have different sizes .To measure volcanic material such as sand are found at great distances of up to Solo and Yogyakarta , while the material in the form of very fine ash that can fly as far as ribaun kilometers follow the direction of the wind .http://krjogja.com/photos/9bde373af2f7591915a4244be6179f23.jpgGravel from Kelud found in Blitar and Kediri region ( photo : krjogja.com )So far Kelud volcanic ash eastward reaching the island of Lombok in the East.And volcanic ash westward caused further because the wind blows westward . So far the volcanic ash has been found to Garut , Tasikmalaya , Bandung , West Java to Kudat .While the volcanic material in the form of pebbles and gravel found in Kediri , Blitar and surrounding areas .Fractions of these rocks are quite large , not just a small pebble . According to residents Blitar and Kediri , pretty much any volume .According to locals , when the material was collected pebbles and gravel rocks rained the roof of each house , can reach a truck !Mountain volcanic material kelud February 2014Gravel rocks at the hands of adults Kelud found in Blitar and Kediri region as far as 10 km from the summit ( photo : liputan6.com )Shaped like a white limestone but no black spots . The shape kinds , mostly in the form of flakes or shards .In addition , the material of the fist also fell and scattered in a radius of up to 10 kilometers from the dome Kelud . However gravel , small rocks from the gravel especially Kelud was quite ill when the head if without cover cap or helmet .I can not imagine, how people panic at that moment , when the night is dark, no lights are lit again , showered with pebbles and gravel were " still warm " from Kelud burst .kelud02While the texture of volcanic ash Kelud was studied , it was softer than the volcanic ash spewed by Mount Merapi . Gray color is also different . Ashes of Kelud browned , while Merapi ash tends to gray.Chemical content of the ash was investigated Kelud . Because the texture is very soft , it is very easy ash absorbed into the lungs if inhaled . Because of this , people are required to wear a mask .kelud volcanic dust in Jogjakarta 14 February , 2014.Dust Kelud material in Jogjakarta , morning 14 days in February , 2014.Although soft textured , volcanic ash from Kelud also very slippery . The volcanic ash solidifies and hardens when exposed to rain or water .It is dangerous to people who drive a car or motorbike for ash -covered streets become slippery . Residents are asked to be careful .Volcanic ash contains several chemical elements . The most dominant is silica , aluminum , calcium , and iron levels .Public service or government parties have appealed to the public to wear masks . Therefore , volcanic ash can cause acute respiratory infections ( ARI ) .Rain Surabaya Abu Kelud , Mayor Risma Share Masks to Residents .Surabaya is also affected by ash from Kelud , making the mayor of Surabaya , Tri Risma Rismaharini or fondly called , come down to the side of the road with other volunteers to distribute masks to its citizens . Photo taken on February 14, 2014 last .http://suaramerdeka.com/foto_aktual/6f98140e47233cc228cc9bce1c9aefc9.jpgLooks officer cleaning the stupa at Borobudur temple from volcanic ash Kelud ( suaramerdeka.com ) .E. Morphology KeludThis volcano is included in the type stratovulkan ( strato - volcano ) with the characteristics of an explosive eruption . Like many other volcanoes in Java , Kelud formed by the subduction of the Indo - Australian continental plate against the Eurasian plate .Kelud is one special mountain in East Java because the eruption is sudden , extremely explosive and destructive .That is evident in the historical record , that Kelud including mountain in Indonesia who had loss of lives of thousands , but the type of eruption like this Kelud quickly subsided .http://landslides.usgs.gov/learn/photos/thumbs/lrg-659-kelutvolcano1926.jpgKelud in 1922 after a major eruption that occurred in May 1919 was followed the next eruption in December 1920 . It appears there is no vegetation .This August 1922 photo taken from the Northwest , still shows the vegetation-free summit of Kelut following the powerful volcano eruption May 1919 and the December 1920 eruption Relatively mild . The 1919 eruption produced pyroclastic flows and lahars Devastating that killed over 5,000 people . Photo courtesy of Volcanological Survey of Indonesia . ( landslides.usgs.gov )After the eruptions , usually forming Kelud wide crater then filled with rainwater to form a crater lake .Peak - peak current is the remnant of a major eruption in the past that brought down the top of the ancient . Wall on the southwest side open so complex crater collapse toward the opening .Kelud is the highest peak , positioned slightly to the northeast of the crater . The tops of the other is ' Peak Gajahmungkur " on the west side and' Peak Chippy on the south side.That's just one volcano , named Kelud . Indonesia is rich in volcanoes , and even became the country's most active volcanoes are universal .Of the 127 volcanoes , half of which is monitored intensively recently . DR . Indonesian volcanologist Surono an expert , likens the process of monitoring volcanoes in Indonesia such as putting a small child on the edge of the pool . " If we guard, definitely get in the pool . If so , you could say by accident , " said Surono .Kelud eruption this time once again teach the importance of recognizing the position of the archipelago which circled the Ring of Fire , which requires us to keep alert . Moreover , the character and nature of the mountain can also be changed . Earth's volcanoes are living organisms . They are born , grow , sleep, die , and then woke up , and erupted .Volcano continues to evolve . Similarly, should we who live around him .... ( wikipedia , NationalGeographic and various sources ) .http://landslides.usgs.gov/learn/photos/thumbs/lrg-658-kelutvolcano.jpgKelut volcano has been notorious for the repeated ejection of crater - lake water during eruptions , producing Devastating lahars . A series of tunnels and shafts were constructed in the 1920 's to lower the lake level and reduce the hazards of eruptions . Photograph by John Dvorak , 1980 , the U.S. Geological Survey. ( landslides.usgs.gov )