Pagi Di Pamuteran
Pagi di desa Pemuteran, Bali , Indonesia . Desa Pemuteran, yang terletak sekitar 50 kilometer arah barat Kota Singaraja dan berpenghuni sekitar 7.750 jiwa, menawarkan paduan keindahan alam bawah laut dan sekaligus keindahan di atas permukaan laut.
Orangutan
Orangutan adalah hewan endemis asli Indonesia yang menjadi daya tarik bagi wisatawan. Kehidupannya terancam dan dilindungi. Populasi orangutan dapat ditemukan di wilayah sumatera dan kalimantan.
Beberapa fakta menarik
- Orang utan dapat memegang benda dengan tangan atau kakinya.
- Orang utan jantan terbesar memiliki rentangan lengan (panjang dari satu ujung tangan ke ujung tangan yang lain apabila kedua tangan direntangkan) mencapai 2.3 m .
- Orang utan jantan dapat membuat panggilan jarak jauh yang dapat didengar dalam radius 1 km . Digunakan untuk menandai/mengawasi arealnya, memanggil sang betina, mencegah orang utan jantan lainnya yang mengganggu. Mereka mempunyai kantung tenggorokan yang besar yang membuat mereka mampu melakukannya.
- Setiap petang, mereka membuat sarang di atas pohon.
Meniti Irigasi Baturaden
Sejumlah wisatawan asal Belanda menyusuri saluran irigasi berkonstruksi besi di Desa Ketenger, Kecamatan Baturraden, Banyumas, Jawa Tengah. Meskipun perekonomian rakyat saat ini menurun, wisata alam Baturraden masih bertahan.
Uluwatu
Uluwatu saat senja. Pura yang terletak di ujung selatan pulau Bali dan mengarah ke samudra Hindia, merupakan tempat wisata yang menawan. Pura ini berdiri kokoh di atas batu karang yang menjorok ke arah laut dengan ketinggian sekitar 50 meter .
Pura yang terletak di ujung barat daya pulau Bali di atas anjungan batu karang yang terjal dan tinggi serta menjorok ke laut ini merupakan Pura Sad Kayangan yang dipercaya oleh orang Hindu sebagai penyangga dari 9 mata angin. Pura ini pada mulanya digunakan menjadi tempat memuja seorang pendeta suci dari Abad 11 bernama Empu Kuturan. Ia menurunkan ajaran Desa Adat dengan segala aturannya. Pura ini juga dipakai untuk memuja pendeta suci berikutnya, yaitu Dang Hyang Nirartha, yang datang ke Bali di akhir tahun 1550 dan mengakhiri perjalanan sucinya dengan apa yang dinamakan Moksah/Ngeluhur di tempat ini. Kata inilah yang menjadi asal nama Pura Luhur Uluwatu.
Pura Uluwatu juga menjadi terkenal karena tepat di bawahnya adalah pantai Pecatu yang sering kali digunakan sebagai tempat untuk olahraga surfing, bahkan event internasional seringkali diadakan di sini. Ombak pantai ini terkenal amat cocok untuk dijadikan tempat surfing selain keindahan alam Bali yang memang amat cantik.
Tanah Lot
Tanah Lot terletak di desa Beraban atau 13 km sebelah barat Tabanan. Pura Tanah Lot hampir selalu ditawarkan oleh setiap pemandu wisata di Bali untuk dikunjungi. Pura ini berdiri diatas bukit batu besar di pinggir laut.
Legenda
Menurut legenda, pura ini dibangun oleh seorang brahmana yang mengembara dari Jawa. Ia adalah Danghyang Nirartha yang berhasil menguatkan kepercayaan penduduk Bali akan ajaran Hindu dan membangun Sad Kahyangan tersebut pada abad ke-16. Pada saat itu penguasa Tanah Lot, Bendesa Beraben, iri terhadap beliau karena para pengikutnya mulai meninggalkannya dan mengikuti Danghyang Nirartha. Bendesa Beraben menyuruh Danghyang Nirartha untuk meninggalkan Tanah Lot. Ia menyanggupi dan sebelum meninggalkan Tanah Lot beliau dengan kekuatannya memindahkan Bongkahan Batu ke tengah pantai (bukan ke tengah laut) dan membangun pura disana. Ia juga mengubah selendangnya menjadi ular penjaga pura. Ular ini masih ada sampai sekarang dan secara ilmiah ular ini termasuk jenis ular laut yang mempunyai ciri-ciri berekor pipih seperti ikan, warna hitam berbelang kuning dan mempunyai racun 3 kali lebih kuat dari ular cobra. Akhir dari legenda menyebutkan bahwa Bendesa Beraben 'akhirnya' menjadi pengikut Danghyang Nirartha.
Pulau Walea
Pulau Walea berada di tengah Teluk Tomini, Sulawesi Tengah. Pulau ini menawarkan keindahan panorama bawah laut yang menakjubkan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar