
"Ketidaksuburan seringkali disebabkan oleh gaya hidup, seperti stres atau penggunaan tembakau. Jadi, jika orang mengubah gaya hidup mereka, mereka akan dapat menggunakan perangkat ini untuk memonitor kemajuan mereka, "kata Andrew Wo, kepala tim penelitian ini.
Sedangkan bagi wanita, Wo mengharapkan alat ini bisa menjadi pengadil ketika mereka merasa disalahkan atas pernikahan tanpa keturunan. “Mungkin mereka merasa itu bukan kesalahan mereka, dan mereka akan membeli perangkat itu untuk suami mereka,” kata Wo.
ENGLISH

"Infertility is often caused by lifestyle, such as stress or tobacco use. So, if people change their lifestyle, they will be able to use this device to monitor their progress," said Andrew Wo, head of the research team.
As for women, Wo expect this tool could be a court when they feel blamed for marriage without offspring. "Maybe they feel it's not their fault, and they will buy the devices for their husbands," said Wo.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar