AutoCAD adalah program yang sangat fleksibel.
Terlalu fleksibel malah. Karena itu efektifitas penggunaannya sangat tergantung
dari user sendiri. Banyak yang memanfaatkannya dengan baik, namun banyak pula
yang masih menggunakannya sekedarnya, yang penting jadi dan cepat. Masalah baru
timbul kemudian. Saat butuh revisi dan desain semakin kompleks. Makin ruwet
kalau sudah bekerja dengan orang lain. Apa sih kesalahan yang umum dilakukan
oleh pengguna AutoCAD?
Baru-baru
ini saya membaca sebuah artikel di AUGI (Autodesk User Group International)
yaitu: Seven deadly sins of AutoCAD Users (bag.1) dan (bag. 2). Tujuh dosa besar
pengguna AutoCAD! Well, saya tidak ingin se-ekstrim itu menyebutnya sebagai dosa
besar. Dan meski beberapa diantaranya saya setujui, tapi ada hal-hal lain yang
ingin saya anggap kesalahan yang cukup mengganggu saat saya bekerja dengan file
dari orang lain. Juga beberapa hal yang membuat saya ‘gatal’ saat melihat orang
lain bekerja dengan AutoCAD.
Saya
akan mencoba membuat sebuah daftar, dan jika anda menemukan hal-hal lain yang
‘ngganggu banget’ silahkan tambahkan di komentar. Akan saya tambahkan di daftar
ini.
1.
Menggambar Semua Objek di Layer 0
Hal
ini masih sering saya temui, meski rasanya penggunaan layer sudah merupakan hal
yang wajib dan umum dilakukan. Bayangkan jika anda menemukan gambar yang cukup
kompleks, dan semuanya digambar di layer 0! Apalagi kalau semua masih bylayer…
semua garis kelihatan putih. Hanya mungkin linestyle saja yang diubah-ubah.
Sulit
sekali bagi kita untuk mengetahui itu garis untuk apa. Sulit juga bagi kita
untuk melihat semua objek, karena kita tidak bisa on/off atau freeze layer yang
tidak kita butuhkan! Bahkan untuk memisah-misahkan layerpun kita akan banyak
menghabiskan waktu.
2.
Esc…Esc…Esc…Esc…!!!
Tombol
[esc] merupakan tombol favorit bagi pengguna AutoCAD. Sebetulnya wajar, karena
hirarki command di AutoCAD, membuat kita sering harus menekan [esc]. Sering
kali beberapa kali sampai semua command dibatalkan. Sering saya lihat, pengguna
AutoCAD menekan [esc] sampai berpuluh-puluh kali tanpa melihat apakah dengan 2x
saja sebetulnya sudah cukup.
Tidak
ada yang salah sebetulnya, jika anda memang akan seterusnya menggunakan
AutoCAD. Namun kebiasaan buruk ini akan membuat frustasi jika anda mempelajari
software lain. Beberapa kali saya lihat, pengguna AutoCAD harus mengulangi lagi
urutan command di Inventor atau Revit saat training. Gara-garanya, dia merasa apa
yang dikerjakan salah, dan secara refleks tangannya mencari [esc]!
Satu
lagi, menekan [space] atau [enter] saat mengaktifkan command dengan shortcut.
Kedua tombol ini sering ditekan saat mengaktifkan command dengan mengetiknya
pada command line. Akhirnya saya lihat ada yang mencoba mengaktifkan line saat
mensketch di Inventor, dengan menekan [l] lalu [space]…
AutoCAD
memiliki penggunaan command yang unik. Setau saya tidak ada lagi yang memiliki
cara seperti itu di program CAD lain (kecuali AutoCAD-AutoCAD-an yang diklaim
look n feel-nya sama dengan AutoCAD). Mungkin karena udah ‘bangkotan’ dibanding
software lain yang lebih muda. Aplikasi lain lebih ‘Windows Compliant’
dibanding AutoCAD. Tidak ada salahnya mulai membuka pikiran untuk menyesuaikan
diri dengan proses kerja aplikasi lain.
3.
Menggunakan Save as Ketimbang Template
Template
tidak hanya mempercepat saat kita membuat gambar baru. Template juga menjaga
standard yang kita tetapkan. Selain itu, juga menjaga agar file tetap efisien.
Kontra dari penggunaan template adalah membuka file yang sudah ada, dan dirasa
sudah sesuai standardnya, lalu di save as, dan dihapus objek yang tidak perlu.
Saya sudah pernah ulas bahwa cara
ini sering mengakibatkan file corrupt.
4.
Tidak Menggunakan Block
Block
merupakan tool yang sangat baik untuk mengelompokkan objek. Satu grup dapat
merepresentasikan satu objek yang lebih kompleks. Selain mempermudah pemilihan saat
modifikasi objek seperti move, copy, dan sebagainya, mengedit satu block akan
direpresentasikan pada seluruh block yang sama. Bahkan lebih jauh, kita dapat
membuat report terkait dengan objek block, seperti membuat bill of quantity atau BOM.
Bayangkan
jika kita menerima gambar yang sama sekali tidak menggunakan block. Selain
memilih objeknya menyulitkan, jika terjadi perubahan juga akan sangat memakan
waktu karena harus mengubahnya satu-persatu.
5.
Tidak Menggunakan Standard
Bayangkan
jika anda menerima beberapa gambar dari satu perusahaan. Namun gambar satu
dengan lainnya tampak tidak sama. Tidak standar. Tentunya hal ini akan tampak
buruk bagi perusahaan. Ini memang gambar dari perusahaan itu, atau ‘diasongin’
ke perorangan?
Lebih jauh, penggunaan standard juga
akan mempermudah dalam kerja tim. Bahkan dengan perusahaan lain.
6.
Membuat Objek yang Bertumpuk
Saya
tidak tau bagaimana cara kerjanya, tapi saya sering menerima gambar yang
objeknya saling bertumpuk. waktu saya modify, seperti erase atau trim, kok
masih ada objek-objek lain… Meski seperti disebutkan Uda Af kita dapat
menggunakan overkill, namun hal ini
tetap akan memakan waktu. Dan jika kita tidak aware akan adanya objek lain, hal
ini bisa mengganggu saat melakukan snap, sampai kesalahan saat melakukan data
extraction.
7.
Mengedit Teks Dimensi
Saya
pernah juga menerima gambar yang ternyata dimensinya textnya diedit. Hal ini
memang disediakan agar lebih fleksibel saat membuat dimensi. Namun sayangnya
ada beberapa yang memanfaatkannya saat gambarnya tidak presisi. Daripada
memperbaiki gambarnya, dia mengedit teks dimensi agar tampak presisi!
8.
Menskala Objek dan Menggunakan Dimension
Scale Factor
Bagaimanakah
anda mencetak gambar anda? Dari model atau layout/paperspace? Jika gambar semakin
kompleks, anda dapat mengoptimalkan layout agar tidak perlu menggambar
berkali-kali untuk menampilkan satu area. Anda dapat mengaturnya dengan
viewport, termasuk jika menunjukkan gambar detail.
Yang
bikin lebih pusing, jika ada gambar di modelspace yang berbeda skala. Gambarnya
di scale, dan dibuat style yang berbeda. Lalu untuk dimensinya digunakan scale
factor agar ukurannya benar. Menurut saya ini memusingkan dan tidak efektif.
Apalagi kalau satu modelspace memuat belasan lembar gambar… whew…
Lebih
rapi kalau kita lihat di layout dalam bentuk TAB. Kita bisa memberikan
deskripsi pada TAB agar lebih nyaman mencari gambarnya. Dan tentu saja, dengan
menggunakan layout kita dapat menggunakan sheetsets dengan mudah.
9.
Tidak menggunakan eTransmit
ETransmit merupakan ‘tool
wajib’ saat anda mengirimkan file. Salah satu keuntungannya, jika anda
menggunakan XREF, semua file akan terbawa tanpa perlu khawatir ada yang tercecer.
Namun tidak hanya itu, jika anda menggunakan text yg tidak standard, file
itupun akan terbawa. Termasuk jika anda menggunakan image map untuk rendering.
Cukup membuat frustasi jika menerima file yang menggunakan XREF atau file lain
tapi filenya tidak ada. Atau kalaupun ada, struktur foldernya ngaco, sehingga
harus dilink kembali satu-satu.
Biasakan menggunakannya saat anda
mengirimkan file!
10.
Tidak Mengatur UNITS
Meski
tampak sepele, mengatur UNITS adalah hal penting dalam menggambar. Jika anda telah
membiasakan diri menggunakan template, standard ISO telah memiliki UNITS mm.
Hal ini penting karena dengan cara inilah AutoCAD memanage file-file yang ada.
Jika anda menginsert block dalam unit inch, maka AutoCAD akan secara otomatis
menyesuaikan skalanya secara proporsional. Jika tidak, setelah diinsert, anda
masih harus menyesuaikan ukurannya.
DWG
telah menjadi standard bagi banyak aplikasi CAD. Aplikasi yang lebih canggih
umumnya telah bisa menginsert atau open file DWG. Namun jika unitnya tidak diketahui
dengan benar, jadi pe-er buat yang nerima file untuk memeriksanya lebih dulu.
Kesimpulan
Dalam
menggunakan AutoCAD, kita tidak hanya berpikir untuk selesai menggambar
secepatnya. Namun gambar itu harus mudah direvisi. Dan juga mudah dipahami
orang lain. Karena seringkali kita tidak bekerja sendirian. File itu harus
dilihat juga oleh orang lain. Usahakan menerapkan sistem yang baik agar
pekerjaan kita dapat berjalan dengan lancar.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar