Yogurt bukan barang baru
Bagi yang belum tahu, sebetulnya yogurt bukan
barang baru. Memang minum yogurt dan susu hewan dulu bukan bagian dari pola
makan sehari-hari di Indonesia atau Asia Tenggara. Tapi di belahan dunia yang
jauh di mata, di Timur Tengah dan sekitarnya, manusia telah mengenal dan
mengakrabi yogurt selama kurang lebih 4000 tahun. Yogurt menjadi salah satu
makanan pokok sehari-hari, dibuat secara tradisional di rumah-rumah, dan
dikonsumsi oleh seluruh lapisan masyarakat. Tiap daerah memiliki sebutannya
sendiri untuk yogurt dan susu fermentasi lain yang sejenis. Selama jangka waktu
tersebut berkembang pula banyak kisah menarik tentang makanan unik ini. Antara
lain dipercaya dapat menjaga kebugaran dan membuat umur panjang, juga mampu
menyembuhkan aneka penyakit mulai dari sakit perut hingga sulit tidur.
Gurun pasir: awal ditemukan?
Kisahnya bermula di hamparan gurun pasir yang
luas di Asia Barat Daya. Menurut sebuah cerita, laban
atau minuman putih ini ditemukan secara kebetulan di sana. Saat para pengembara berjalan melintasi
padang pasir
sambil membawa persediaan susu di kantung yang terbuat dari usus domba, tanpa
disadari bakteri dari usus domba dan cuaca yang panas mengubah susu menjadi
dadih yang setengah padat. Tak lama kemudian susu fermentasi ini dicicipi dan
bahkan lebih digemari daripada susu segar. Rasanya lembut, asam menyegarkan,
lebih awet pula! Setelah orang-orang tersebut menetap, mereka kemudian
mengetahui cara membuat yogurt dengan menambahkan sedikit yogurt sebelumnya
pada susu. Terciptalah tradisi makan yogurt secara teratur. Ini mungkin
tercatat di Alkitab, saat Abraham (Nabi Ibrahim) menghidangkan susu dan dadih
kepada tiga orang tamu ilahi di bawah pohon tarbantin. Sebagian mengatakan
yogurt ini merupakan salah satu faktor penyebab kesehatan dan kebugaran Abraham
hingga di usianya yang lanjut.
Hingga kini yogurt dengan cara pembuatannya yang
tradisional tetap hidup di sana.
Sebagai contoh di Arab kita bisa menjumpai jarish,
yaitu kuah yogurt dan serbuk gandum. Atau para jemaah haji mungkin pernah
mencicipi rocca saat berada di Arab Saudi: semangkuk
yogurt panas, ditaburi bumbu pedas, disantap bersama selada atau kurma. Di
Turki yogurt ini sudah sejak lama menjadi penghuni tetap dapur. Penduduk Turki
lebih banyak membuatnya dari susu kambing dan domba. Masakan daging Turki yang
terutama berasal dari daging domba banyak berbahan dasar susu dan yogurt. Untuk
minumannya selain yogurt ada pula kumiss, sejenis
yogurt yang dibuat dari susu kuda.
Dari Turki ke Prancis: susu kehidupan abadi
Rupanya dari bahasa Turkilah kata yogurt diambil. Alasannya kemungkinan besar karena kisah
berikut. Saat itu awal abad XVI, yogurt belum dikenal di Eropa Barat. Raja
Perancis François I menderita gangguan usus yang cukup serius dan membandel
hingga membuat dokter-dokter terbaik di Perancis pun angkat tangan.
Terdengarlah olehnya berita bahwa di negeri kesultanan Ottoman Turki ada
tabib-tabib yang pandai mengobati masalah pencernaan. Seorang tabib terbaik
dari Konstantinopel lalu datang atas permintaan kerajaan Perancis sambil
membawa sekawanan domba. Obat yang diberikan tabib tersebut tak lain tak bukan
adalah yogurt, untuk diminum beberapa mangkuk setiap hari.
Raja Perancis betul-betul sembuh! Sayang sekali,
meski diminta raja, rahasia membuat yogurt tidak diberikan oleh tabib. Namun
sejak itu rakyat Perancis memuja, mencintai yogurt, dan menjulukinya le lait de la vie eternelle, susu kehidupan abadi. Sampai
sekarang tingkat konsumsi yogurt per kapita di sana tinggi, dibandingkan dengan di Amerika
Serikat pun sekitar 10–12 lebih banyak.
Di Mesir: makanan yang sempurna
Mesir di benua Afrika memiliki lebih banyak
variasi susu. Selain dari kambing dan domba, susu kerbau, lembu dan keledai
juga digunakan membuat berbagai jenis makanan. Bagi bangsa pecinta susu ini
yogurt dipandang sebagai makanan yang sempurna, karena gizi dan khasiatnya. Di
daerah ini yogurt dijumpai dalam berbagai variasi. Yang biasa, disebut laban dan benraid. Terdapat pula laban zeer (susu krim asam) dan kishk—gandum
dicampur dengan yogurt dan bumbu, dimasak dalam sup. Di sepanjang pesisir utara
Afrika kita bisa menjumpai masakan-masakan ala Mediterania yang juga sering
menyertakan yogurt.
Santapan para dewa India?
Di India, yang masakannya terkenal kaya rempah
dan bumbu, yogurt mendapat tempat terhormat di antara makanan sehari-hari. Di
sini dahi (kata India untuk yogurt) pernah disebut
sebagai food of the gods, santapan para dewa. Jika
kita berkunjung ke Benares, India Utara, akan
kita jumpai banyak dijual di jalan-jalan dahi dalam
pot-pot tembikar.
Kaulah satu-satunya…
Dalam Ayurveda, sistem pengobatan
tradisional India,
yogurt merupakan satu-satunya makanan fermentasi yang dianjurkan dan dianggap
satvik—menyejukkan dan menyeimbangkan. Makanan
fermentasi lain dipandang sebagai tamasik—menurunkan
energi, daya tahan tubuh, dan kejernihan pikiran.
|
Dalam berbagai bentuk di masakan yogurt hadir,
misalnya saja dalam saus panas dicampur tepung buncis atau dalam dahi ki chutney—yogurt yang diaduk bersama merica,
ketumbar, bawang bombai, bawang putih dan potongan daun mint. Yogurt pun
diminum waktu sarapan atau makan siang setelah dicampur air es dan sedikit
jintan. Lasi, nama minuman ini, manjur mengobati
perut yang sedang tidak enak.
Minuman ajaib di Balkan
Penduduk semenanjung Balkan bisa dibilang paling
menggemari yogurt. Di Yunani orang senang menambahkan yaourt
ini ke dalam salad, masakan-masakan, atau sekedar menikmatinya dengan madu,
buah, dan kacang. Karena percaya yogurt merupakan minuman ajaib, di Bulgaria
konsumsi yogurt per orang tidak main-main, mencapai 1,5 kg setiap hari! Bisa
jadi hal ini ada kaitannya dengan usia harapan hidup rata-rata di Bulgaria yang
tinggi, 87 tahun, serta relatif banyaknya penduduk yang berusia lebih dari
seabad. Warga Bulgaria
inilah yang akhirnya menarik minat ilmuwan Rusia pemenang Nobel 1908, Ilya
Ilich Mechnikov, untuk meneliti apakah bakteri dalam yogurt menjadi penyebab panjangnya umur mereka.
Kebangkitan yogurt
Setelah berabad-abad yogurt ada di samping
manusia dengan " diam-diam", akhirnya berkat ahli biologi Ilya
Mechnikov minat dunia modern terhadap yogurt mulai bangkit. Beliau lahir di
Rusia namun tinggal di Perancis—dua negara yang cukup akrab dengan yogurt. Saat
hendak meneliti sebab-sebab penuaan dini, beliau jadi penasaran pada usia
panjang orang-orang pedesaan di Bulgaria.
Hingga berkunjung ke negeri itu untuk melihat sendiri gaya hidup mereka. Perhatian pun akhirnya
tertuju pada yogurt k has Bulgaria,
yang setiap hari—pagi, siang, sore—dimakan dalam jumlah banyak di sana. Dugaan Prof.
Mechnikov, masuknya yogurt dalam usus besar mampu membersihkan tumpukan bakteri
pembusuk, yang lebih dulu dicurigainya mengurangi usia manusia karena
mengeluarkan zat-zat beracun di usus. Melalui penelitian lebih lanjut, beliau
berhasil mengisolasi dua jenis bakteri yang terdapat dalam yogurt. Bakteri
inilah yang mengubah susu menjadi yogurt dan saat masuk ke usus memerangi
bakteri pembusuk. Kesimpulannya, seperti tertulis dalam buku Prof. Mechnikov The Prolongation of Life, kesehatan dan usia panjang orang Bulgaria
berkaitan dengan susu fermentasi. Salah satu dari kedua bakteri yang ditemukan
tersebut kemudian dinamai Lactobacillus bulgaricus, untuk
menghormati atau setidaknya mengingatkan orang pada Bulgaria.
Hasil penelitian Prof. Mechnikov di awal abad XX
tersebut dipublikasikan dan meluas ke seluruh Eropa dan Amerika. Seolah-olah
yogurt diperkenalkan kembali, membangkitkan rasa ingin tahu dan minat banyak
orang. Dari sinilah yogurt mulai semakin dikenal dan digemari di seluruh dunia.
Meski teori Prof. Mechnikov tentang penuaan dini oleh bakteri di usus telah
ditinggalkan orang, lewat penelitian-penelitian ilmiah dan modern diketahui
bahwa yogurt ternyata memang memiliki manfaat kesehatan
dan layak menyandang popularitas serta gelar istimewa. Dan memang sekali lagi
memang seperti kita lihat, yogurt terkenal hingga hari ini.
Jadi yogurt itu apa?
Menurut salah satu definisi resmi (Codex
Alimentarius, 1975), yogurt adalah "sejenis produk susu terkoagulasi,
diperoleh dari fermentasi asam laktat tertentu melalui aktivitas Lactobacillus delbrueckii var. bulgaricus dan Streptococcus salivarius var. thermophilus… di mana mikroorganisme
dalam produk akhir harus hidup-aktif dan berlimpah." Jadi seperti telah
diceritakan di awal, yogurt sebetulnya hanyalah salah satu jenis susu
fermentasi, dibuat dari susu dengan bantuan makhluk-makhluk kecil mikroba.
Sejak dulu kala
Dimulai dari pembuatan bir ± 5000
SM, cara fermentasi sendiri telah lama dimanfaatkan jauh sebelum orang sadar
bahwa mikrobalah yang bekerja di baliknya. Maklum, saat itu belum ada
mikroskop! Tape, kecap, tahu, tempe,
miso, semuanya adalah makanan yang dibuat melalui fermentasi.
|
Yang membedakan yogurt dari susu fermentasi lain
adalah jenis bakterinya. Setelah diisolasi oleh Prof. Mechnikov, diketahuilah
bahwa dalam yogurt terdapat dua jenis bakteri asam laktat yang hidup
berdampingan dan bekerja sama: Lactobacillus bulgaricus
dan Streptococcus thermophilus. Keduanya menghasilkan
asam laktat yang menggumpalkan susu menjadi yogurt. Kegiatan bakteri inilah
yang menjadi sumber sebagian besar manfaat yogurt.
Nama susu
fermentasi
|
Mikroba
|
yogurt, kishk, zabaday
|
Lb. bulgaricus, S. thermophilus
|
kefir
|
Lc. lactis, Lb.
kefir
|
susu asidofilus
|
Lb. acidophilus
|
yakult, susu L. casei
|
Lb. casei
|
susu bifidus
|
Bifidobacterium bifidum
|
Beberapa jenis susu
fermentasi dan mikroba pembuatnya
Khasiat
Satu hal utama yang membuat yogurt istimewa dan
menarik di mata orang adalah khasiatnya bagi kesehatan. Seolah-olah yogurt
sudah dicap sebagai makanan kesehatan. Bukan baru-baru ini saja, tapi sejak
dulu orang sudah meyakini bahwa yogurt memiliki banyak khasiat. Bangsa India
memandangnya sebagai obat perut nomor satu, untuk meredakan gangguan pencernaan
yang umum dan mengembalikan keseimbangan tubuh. Wanita-wanita di Persia
memanfaatkan yogurt untuk wajah dan percaya bahwa dengan susu asam ini keriput
dapat dihilangkan serta kecantikan dijaga. Jika disimak, daftar khasiat yogurt
yang dipercayai orang cukup panjang. Menetralkan keracunan makanan atau
alkohol. Meringankan kulit terbakar. Menyembuhkan sulit tidur (insomnia) jika
dioleskan ke dahi bersama kelopak bunga. Mencegah diare dan menurunkan
frekuensi munculnya diare. Menambah kebugaran. Memperpanjang
umur… Entah apa lagi manfaat yang dihubungkan orang dengan yogurt, hingga
mencegah kanker, radang paru-paru, memperkuat jantung…
Satu pertanyaan: apakah semuanya benar? Atau
bahkan, adakah khasiat yogurt yang bukan cuma mitos, tapi sudah
dibuktikan secara ilmiah?
Tidak ada komentar:
Posting Komentar