Jalan
menuju ke Arca domas adalah menanjak dengan sebagiannya sangat curam
dan berkelok tajam sehingga mobil atau motor mau tidak mau harus
"ngeden" di gigi 1! Alamat lengkap lokasi pekuburan perang Jerman ini
adalah: Jl. Arca Domas kampung Arca/Lija RT 04/04 desa Sukaresmi
kecamatan Megamendung kabupaten Bogor provinsi Jawa Barat
The
road leading to the Arca Domas is partly very steep uphill and winding
steeply that car or motorcycle would not want to " ngeden " in 1st gear !
Full address the German war cemetery locations are : Jl . Arca Arca Domas village / Lija RT 04 / 04 rural districts Sukaresmi Megamendung Bogor regency of West Java province
Arca
Domas bisa dicapai dari arah Simpang Gadog (arah Jakarta/Bogor)
ataupun Cisarua (arah Bandung), tapi lebih mudah dari yang pertama
karena tidak banyak belokan. Dari Simpang Gadog kita sudah disambut
plang bertulisan "Situs Kuburan Jerman", dan tukang ojek yang mangkal
disana hafal benar jalannya bila kita menanyakan pada mereka. Kita
cukup berjalan lurus sejauh ±5km, lalu setelah menemui pangkalan angkot
belok ke kanan sejauh ±3km. Foto ini saya ambil saat sudah sampai di
desa Sukaresmi, dan terlihat sedang dibangun sebuah (atau beberapa)
masjid. Seorang anak kecil berpakaian polisi melenggang dengan
santainya, sekan-akan tidak menyadari bahwa berdiri di dekatnya manusia
tertampan se-Ragunan!
Arca
Domas can be reached from Simpang Gadog direction ( the direction of
Jakarta / Bogor ) or Cisarua ( towards London ) , but easier than the
first because there are many bends . From
Simpang Gadog we 've welcomed a signpost marked " Grave Sites Germany "
, and motorcycle taxis that hung there knew the right way when we ask
them . We simply walk straight as far as ± 5km , then after seeing public transportation station turn right as far as ± 3km . I took this photo when it's up in the village Sukaresmi , and seen being built a ( or some ) of the mosque . A little boy dressed casually strolled police , secant - will not realize that the handsome man standing nearby as Ragunan !
Hampir
di sepanjang perjalanan kita disambut oleh indahnya pemandangan kaki
gunung Pangrango. Hamparan sawah mengalir dan sejuknya udara membuat
perjalanan tidak terasa menjemukan, apalagi kondisi jalannya pun sudah
bagus dan mulus
Almost in all the way we were greeted by a beautiful view of the mountains Pangrango . Paddy
field and the cool air flowing makes the trip not feel drab ,
especially the condition of the course was already nice and smooth
Ini
adalah foto yang diambil dari sebuah warung kopi yang terletak
berseberangan dengan Deutscher Soldatenfriedhof. Perhatikan kondisi
jalannya, mulus kan? Di bagian luar, kompleks pemakaman ini ditutupi
oleh beberapa pohon besar sehingga tidak terlalu kentara kelihatan dari
jalan. Di latar depan kita bisa melihat jalan membelok ke sebelah kiri
(dengan motor tercinta saya cuman kelihatan bokongnya doang!) yang
menuju ke sebuah perkebunan bunga besar. Arah Gadog bukanlah dari tempat
saya (kanan), melainkan dari arah depannya
This is a photo taken from a coffee shop that is located opposite the Deutscher Soldatenfriedhof . Pay attention to the road conditions , smooth right? On the outside , this cemetery is covered by several large trees that are not too obvious visible from the road . In
the foreground we can see the road turning to the left ( with my
beloved bike cuman butt look only! ) That led to a large flower planter .
Directions Gadog not from my place ( right ) , but rather from the direction of the future
Tepat
di depan warung kopi terdapat taman bunga Hortensia kecil yang masih
merupakan milik perkebunan yang saya sebutkan di atas. Ketika menanyakan
nama perkebunannya, si ibu warung hanya menjawab "PT. Elesia", tapi
kemudian ketika mencoba mencarinya di internet saya tidak berhasil
menemukan namanya
Right
in front of the coffee shop there is little Hydrangea flower garden
which still belonged to the estate that I mentioned above . When
asked the name of his farm , stall mother simply replied " PT . Elesia "
, but then when trying to look on the internet I could not find her
name
Ini
adalah bagian depan dari Deutscher Soldatenfriedhof yang terlihat dari
jalan. Kompleks pemakaman ini berada di sisi kiri jalan dan sedikit
tertutupi oleh pepohonan rindang. Untung saja beberapa batu nisan yang
menyembul dan monumen di sebelah kiri tengah memberi tanda bahwa kita
telah sampai di lokasi tujuan
This is the front of the Deutscher Soldatenfriedhof visible from the street . This cemetery is located on the left side of the road and slightly covered by shady trees . Fortunately,
some of the gravestones and monuments sticking to the left of the
middle of giving a sign that we have arrived at the destination location
Terdapat
sebuah jalan kecil berpagar tanaman yang menuju ke arah lokasi makam.
Jalannya sedikit licin dan saya pun sampai harus mengeluarkan ilmu
gin-kang (yang suka baca Kho Ping Hoo pasti tahu artinya!) demi
menghindari terpeleset saat berjalan
There is a small road that leads to the fenced plant site toward the tomb . The
road was a little slippery and I had to pull out the science of gin -
kang ( who likes to read Kho Ping Hoo definitely know what that means ! )
In order to avoid slipping when walking
Ini
adalah jalan kecil yang dimaksud. Perhatikan bahwa jalan ini sebagian
tertutupi lumut sehingga sangat riskan apabila berjalan atau berlari
tanpa kehati-hatian! Di gerbangnya terdapat sebuah monumen sebagai
penyambut tamu
It is a small street in question . Note that this road partially covered in moss so it is risky when walking or running without caution ! At the gate there is a monument as greeters
Kita
sudah memasuki kompleks pemakaman yang dibatasi oleh pagar tanaman. Di
bagian gerbang terdapat sebuah monumen lengkap dengan tong sampahnya.
Kondisi sekitarnya sendiri sangat bersih dan pagar tanaman di
sekeliling mendapat perawatan teratur dari pengurus makam yang tinggal
tidak jauh dari situ. Si kuncen sendiri secara rutin mendapat gaji dari
Kedutaan Besar Jerman di Indonesia
We 've entered the cemetery bordered by hedgerows . At the gate there is a monument complete with trash cans . The
condition itself is very clean and the surrounding hedgerows around
gets regular maintenance of the tomb caretaker who lived not far from
there . The Kuncen themselves regularly receive salary from the German Embassy in Indonesia
Monumen
yang berada di pintu gerbang makam yang memberitahu bahwa kita telah
sampai di Deutscher Soldatenfriedhof (Pekuburan Prajurit Jerman). Tidak
lupa di tugu peringatan ini disertakan himbauan agar menjaga
kebersihan. Bayangan saat saya sedang memotret tampak terpantul di
marmer, lengkap dengan sebuah makam di latar belakangnya (untung saja
nggak ada 'penampakan' ikut berpose! Hiiiy...)
The
monument is located at the gate of the tomb were told that we had
arrived at the Deutscher Soldatenfriedhof ( German Soldiers Cemetery ) .
Do not forget in this memorial included calls for maintaining cleanliness . When
I 'm photographing shadows reflected off the marble look , complete
with a tomb in the background ( fortunately nobody ' sightings ' come to
pose ! Hiiiy ... )
Tugu
peringatan Deutscher Soldatenfriedhof difoto dari arah belakang.
Terlihat deretan batu nisan berbentuk Eiserne Kreuz di latar belakang
dengan dinaungi oleh pohon toge eh kamboja
Deutscher memorial Soldatenfriedhof photographed from behind . Looks row of tombstones shaped Eiserne Kreuz background with shaded by frangipani trees eh toge
Dan
inilah yang menjadi daya tarik utama tempat ini: kuburan para prajurit
Jerman yang meninggal di Indonesia medio 1940-an dan kemudian
dikebumikan di Arca Domas. Seluruhnya terdapat 10 kuburan, dengan dua di
antaranya adalah "unbekannt" (tidak dikenal)
And
that is the main attraction of this place : the grave of the German
soldiers who died in Indonesia mid -1940s and then interred at Arca
Domas . Altogether there are 10 graves , with two of them is " unbekannt " ( not known )
Dua
buah kuburan "unbekannt" yang berada di bagian depan. Kemungkinan
besar "Grabmal des unbekannten Soldaten" (kuburan prajurit tak dikenal)
ini adalah para awak U-boat pula, sama seperti kuburan rekannya yang
lain
Two grave " unbekannt " who was in the front . Most
likely " Grabmal unbekannten des Soldaten " ( grave of the unknown
soldier ) is the U-boat crews as well , just like his other grave
Now we turn to the three graves in the middle of the left ...
Kuburan Oblt u.LI (Oberleutnant und Leiter Ingenieur) Dr. Heinz Haake
dari U-196. Lahir tanggal 21 Januari 1914 dan meninggal tanggal 30
November 1944. U-196 diberitakan hilang bersama 65 orang awaknya saat
berpatroli di Selat Sunda, kemungkinan besar karena kecelakaan saat
menyelam dan bukannya karena serangan oleh musuh! Haake adalah seorang
dokter Kriegsmarine sekaligus perwira teknik dan pangkat lengkapnya
adalah OLt.ing.Dr.Med.MOAssArzt.D.R
Oblt grave u.LI ( Oberleutnant und Leiter Ingenieur ) Dr . Heinz Haake of U - 196 . Born on January 21, 1914 and died on 30 November 1944 . U
- 196 was reported missing with 65 crew members while on patrol in the
Strait of Sunda , most likely due to an accident while diving and not
because of an attack by the enemy ! Haake is a doctor at once Kriegsmarine officers and the rank of full technique is OLt.ing.Dr.Med.MOAssArzt.DR
Kuburan Leutnant Ing. (Ingenieur) Wilhelm-August Jens.
Lahir di Hamburg tanggal 7 November 1907 dan terbunuh oleh para
pejuang kemerdekaan Indonesia di rumah orang-orang Jerman di Bogor
tanggal 12 Oktober 1945, kemungkinan karena para pejuang menyangkanya
sebagai orang Belanda!
Leutnant grave Ing . ( Ingenieur ) Jens Wilhelm - August . Born
in Hamburg dated 7 November 1907 and was killed by Indonesian freedom
fighters in the house of the German people in Bogor on October 12, 1945 ,
possibly because the fighters expected it as the Dutch !
Kuburan Kptlt (Kapitänleutnant) Hermann Tangermann.
Lahir di Berne tanggal 11 Oktober 1910 dan tewas dalam sebuah
kecelakaan dalam perjalanan tanggal 23 Agustus 1945. Dialah orang
berpangkat tertinggi yang dikuburkan di Arca Domas, dan pangkatnya
setingkat kapten bila di Angkatan Darat
Kptlt grave ( Kapitänleutnant ) Hermann Tangermann . Born in Berne dated October 11, 1910 and was killed in an accident on the way dated August 23, 1945 . He was the highest -ranking person who is buried in Arca Domas , and the rank of captain when the level in the Army
Now there are five graves in the middle of the right ...
Kuburan Oblt z.S. d.R. (Oberleutnant zur See der Reserve) Friedrich Steinfeldt,
Kommandant U-195. Lahir di Bad Doberan tanggal 15 Desember 1914 dan
meninggal karena disentri di sebuah rumah sakit di Jakarta tanggal 30
November 1945. Catatan resminya menyebutkan dia meninggal sehari
sebelumnya, 29 November, dan perbedaan tanggal ini kemungkinan karena
adanya perbedaan waktu antara Indonesia dan Jerman (Jakarta GMT+7).
Steinfeldt bergabung dengan Kriegsmarine tahun 1940 dan, setelah
menyelesaikan pelatihannya, dia bertugas di 38. Minensuch-Flotille dari
bulan Desember 1941 s/d Juni 1942 ketika dia memulai pelatihan kapal
selamnya. Steinfeldt lalu bergabung dengan U-371 (Kapitänleutnant
Waldemar Mehl) sebagai 2WO (Perwira Pengawas Kedua) dari bulan November
1942 s/d Februari 1943. Dia meneruskan tugasnya di U-195 sebagai 1WO
(Perwira Pengawas Pertama) selama 6 bulan sebelum ditransfer ke Sekolah
Komandan U-boat di Neustadt bulan Agustus 1943. Setelah menyelesaikan
pelatihannya bulan Oktober 1943, dia diserahi jabatan sebagai komandan
sebuah kapal selam bekas Italia, UIT-21, tanggal 14 Oktober 1943. Kapal
ini, yang rencananya akan dijadikan sebagai kapal transport, nyatanya
tak pernah mendapat penugasan dan pada tanggal 16 April 1944 Steinfeldt
mengambil-alih komando kapal lamanya, U-195, di Bordeaux, Prancis. Pada
tanggal 24 Agustus 1944 dia memimpin U-195 dalam pelayaran menuju
Samudera Indonesia yang berlangsung selama 119 hari! Dia berhasil
berlabuh di Batavia, dan di akhir perang terpaksa menyerahkan kapalnya
ke tangan Jepang di Surabaya.
Oblt grave z.S. d.R. ( Oberleutnant zur See der Reserve ) Friedrich Steinfeldt , Kommandant U - 195 . Born in Bad Doberan dated December 15, 1914 and died of dysentery in a hospital in Jakarta on 30 November 1945 . Official
record states he died the day before , November 29 , and the difference
is probably due date of the time difference between Indonesia and
Germany ( New York GMT +7 ) . Steinfeldt joined the Kriegsmarine in 1940 and , after completing his training , he served at 38 . Minensuch - Flotille of December 1941 s / d in June 1942 when he began submarine training . Steinfeldt
then joined the U - 371 ( Kapitänleutnant Waldemar Mehl ) as 2wo (
Supervisory Officer Second ) of November 1942 s / d in February 1943 . He
continued his duties at the U - 195 as 1WO ( First Supervisory Officer )
for 6 months before being transferred to the U - boat commander School
in Neustadt in August 1943. After
completing his training in October 1943, he was given a position as a
former commander of an Italian submarine , UIT - 21 , dated October 14,
1943 . This
ship , which will be used as a transport ship , in fact, never got the
assignment and on 16 April 1944 Steinfeldt took over command of his old
ship , U - 195 , in Bordeaux , France . On August 24, 1944 he led the U - 195 in shipping to the Indonesian Ocean , which lasted for 119 days ! He successfully anchored in Batavia , and at the end of the war the ship was forced to surrender to the Japanese in Surabaya
Kuburan Schiffszimmermann Eduard Onnen.
Lahir di Bremerhaven tanggal 14 Desember 1906 dan meninggal tanggal 15
April 1945. Schiffszimmermann artinya tukang kayu kapal, yang
tenaganya sewaktu-waktu dibutuhkan untuk menambal kebocoran atau
memperbaiki kerusakan yang mungkin terjadi di atas kapal, terutama
sewaktu mendapat serangan dari musuh
Eduard Onnen Schiffszimmermann grave . Born in Bremerhaven dated December 14, 1906 and died on 15 April 1945 . Schiffszimmermann
means the ship's carpenter , whose energy when needed to patch leaks or
repair damage that might occur on board , especially when under attack
from enemy
Kuburan
Leutnant zur See W. Martens. Meninggal bulan Oktober 1945. Saya tidak
berhasil menemukan data atau biografi singkatnya di Volksbund maupun
Ubootwaffe. Satu-satunya nama yang sedikit 'nge'tune' adalah Leutnant
zur See Wolf-Dieter Martens yang pernah bertugas di U-465, U-421 dan
U-596 (dengan tak ada keterangan lahir/meninggalnya), tapi tak satu pun
kapal selam yang diawakinya tercatat pernah berlayar ke Indonesia.
Kesimpulannya, dia bukanlah awak U-boat dan "hanya" perwira atau staff
Kriegsmarine biasa
Graves of Leutnant zur See W. Martens . Died in October 1945. I did not manage to find the data or short biography in Volksbund and Ubootwaffe . The
only name that little ' nge'tune ' was Leutnant zur See Wolf - Dieter
Martens who had served in the U - 465 , U - 421 and U - 596 ( with no
explanation of birth / death ) , but neither submarine diawakinya noted that ever sailed to Indonesia . In conclusion , it is not a U- boat crew and a " just " regular Kriegsmarine officers or staff
Kuburan ObGefr (Obergefreiter) Willi Petschow.
Lahir di Hamburg tanggal 31 Desember 1912 dan meninggal setelah
menderita penyakit di Perkebunan Cikopo/Bogor tanggal 28 September 1945.
Pangkat lengkapnya adalah Matrosen-Obergefreiter/Bootsmann
ObGefr grave ( Obergefreiter ) Willi Petschow . Born
in Hamburg dated December 31, 1912 and died after suffering from the
disease in Plantation Cikopo / Bogor on 28 September 1945 . Full rank is Matrosen-Obergefreiter/Bootsmann
Kuburan
terakhir: Oberleutnant zur See Willi Schlummer. Terbunuh oleh para
pejuang kemerdekaan Indonesia di rumah orang-orang Jerman di Bogor
tanggal 12 Oktober 1945 bersama dengan Wilhelm Jens. Tanggal lahirnya
tidak diketahui dan Volksbund pun tidak memuat datanya
Last grave : Oberleutnant zur See Willi Schlummer . Killed by Indonesian freedom fighters in the house of the German people in Bogor on October 12, 1945 along with Jens Wilhelm . Date of birth is not known and was not load data Volksbund
Tugu
peringatan utama yang terdapat di Deutscher Soldatenfriedhof Arca
Domas, yang telah ada di tempat ini dari sejak sebelum pemakaman
didirikan. Tugu ini didirikan untuk mengenang Deutsch-Ostasiatische Kreuzergeschwader
(Skuadron Penjelajah Asia Timur Jerman) di bawah pimpinan Vizeadmiral
Maximilian Reichsgraf von Spee yang hancur dalam Pertempuran di
Kepulauan Falkland/Malvinas tanggal 8 Desember 1914
The
main memorial is located at Deutscher Soldatenfriedhof Arca Domas , who
has been in this place since before the funeral of a set . This
monument was erected to commemorate the Deutsch - Ostasiatische
Kreuzergeschwader ( German East Asia Squadron Explorers ) under the
leadership of Vizeadmiral Maximilian von Spee Reichsgraf destroyed in
the Battle of the Falkland Islands / Malvinas dated December 8, 1914
Tugu peringatan ini didirikan pada tahun 1926 oleh dua bersaudara Emil
dan Theodor Helfferich, orang Jerman yang mendirikan Onderneming
(Perkebunan) karet dan teh Tjikopo-Zuid (Cikopo Selatan) di Bogor pada
bulan Februari 1911. Pada tahun 1928 kedua bersaudara ini balik ke
Jerman dan menyerahkan pengelolaan perkebunannya yang luas kepada Albert
Vehring dari Bielefeld, rekan mereka yang telah berpengalaman
mengelola perkebunan teh di Papua
This
memorial was established in 1926 by two brothers Emil and Theodor
Helfferich , a German who founded Onderneming ( Plantation ) rubber and
tea Tjikopo - Zuid ( South Cikopo ) in Bogor in February 1911. In
1928 , both brothers back to Germany and handed over to the management
of an extensive plantation Vehring Albert of Bielefeld , their
colleagues who have experience managing tea plantations in Papua
Tugu
peringatan Deutsch-Ostasiatischen Geschwader ini diapit oleh tiga buah
patung: Ganesha dan Kala di sisi kiri dan Buddha di sisi kanan. Konon
patung ini dibeli oleh dua bersaudara Helfferich dari pengrajin pinggir
jalan setelah mengunjungi Candi Prambanan serta Borobudur di
Yogyakarta dan terpesona olehnya. Mereka menyertakannya di tempat ini
sebagai penghargaan atas agama tua Jawa
Deutsch
- Ostasiatischen memorials Geschwader is flanked by three statues :
Ganesha and Kala on the left side and the right side of the Buddha . It
is said that the statue was purchased by two brothers Helfferich of
craftsmen roadside after visiting Prambanan and Borobudur in Yogyakarta
and fascinated by it . They include it in this place as a tribute to the old religion of Java
Bukti
luar biasa shahih tak terbantahkan bahwa saya, Prof.Dr. K.H. Alif
Rafik Khan, S.IP, S.H., M.Si, M.C.K., C.L.B.K. yang luar biasa cute
super mugoladoh special pake telor kacingcalang telah menginjakkan kaki
di Arca Domas! Saya berangkat seorang diri ke tempat ini, dan
untunglah ada segerombolan anak muda sedang mengadakan acara "liwet"
sehingga saya bisa meminta bantuan kepada salah seorang di antaranya
untuk mengabadikan "penampakan" seperti tampak dalam foto di atas!
Extraordinary evidence is authentic undeniable that I, Prof. K.H. Alif Rafik Khan, S. IP, SH, M.Si, MCK, CLBK incredible super cute wearing special egg mugoladoh kacingcalang have set foot on Arca Domas! I set off by myself to this place, and fortunately there are a bunch of young people is being held show "liwet" so that I could ask for help to one of them to perpetuate the "sighting" as shown in the photo above!
Foto-foto
lainnya dari Deutscher Soldatenfriedhof Arca Domas. Tempat ini luar
biasa asri dan cocok untuk dijadikan lokasi berlibur. Tak heran bila
penduduk sekitar pun banyak yang meluangkan waktu untuk sekedar
nongkrong atau berpacaran!
Other photos from the Deutscher Soldatenfriedhof Arca Domas. This place is incredible beautiful and suitable to be used as a vacation location. No wonder that the population around too much to take the time to just hang out or dating!
Diagram
sederhana dari Deutscher Soldatenfriedhof Arca Domas yang saya buat
dalam kunjungan kesana. Keterangan dari nomor-nomor dalam kurung:
1. Kuburan Oberleutnant zur See Willi Schlummer
2. Kuburan Obergefreiter Willi Petschow
3. Kuburan Leutnant zur See W. Martens
4. Kuburan Schiffszimmermann Eduard Onnen
5. Kuburan Oberleutnant zur See der Reserve Friedrich Steinfeldt
6. Kuburan Kapitänleutnant Hermann Tangermann
7. Kuburan Leutnant Ingenieur Wilhelm-August Jens
8. Kuburan Oberleutnant und Leiter Ingenieur Dr. Heinz Haake
9. Kuburan Unbekannt (tak dikenal)
10. Tugu peringatan Deutscher Soldatenfriedhof
11. Tugu peringatan Deutsch-Ostasiatische Geschwader
12. Patung Buddha
13. Patung Ganesha
14. Patung Kala
15. Pagar tanaman
16. Warung kopi
17. Tong sampah
Tidak ada komentar:
Posting Komentar