Kebanyakan pasien pria dengan ejakulasi dini datang ke
dokter dengan keluhan utama merasa tidak bisa memuaskan istri akibat
terlalu dini, dan biasanya tanpa sepengetahuan pihak pasangan istri sama
sekali, terlebih lagi biasanya mereka ketika ditanyakan kembali oleh
dokter, biasanya menjawab bahwa mereka tidak mengetahui sama sekali
apakah istri-istri mereka sudah komplain atau bahkan merasa tidak puas
atau tidaknya.

Umumnya pasien-pasien pria ini berobat secara sepihak tanpa sepengetahuan istri-istri mereka, alasan utamanya karena malu. Padahal sebenarnya dengan bantuan pihak istri, dokter dapat mengukur seberapa puas masalah kehidupan ranjang yang mereka jalankan, dan masalah durasi dari ejakulasi biasanya akan lebih akurat didapat dari informasi istri, karena masalah ini biasanya juga dapat disesuaikan dengan durasi kemampuan istri mendapatkan orgasme dengan rata-ratanya antara 4 sampai 8 menit.

Dari kesemuanya, beberapa pasien sudah menggunakan terapi alternatif diluar medis. Ironinya beberapa jenis terapi yang mereka jalankan bahkan diluar standar medis, dan berpotensi menyebabkan kerusakan organ penis seperti salah satunya adalah penggunaan gelang khusus yang dapat menghambat sirkulasi darah di penis dan dapat menyebabkan pembusukan (gangren) hingga berisiko menyebabkan kematian dan harus menjalani amputasi. Selain itu juga beberapa terapi lainnya walaupun tingkat keamanannya belum diketahui keilmuannya dengan pasti secara medis, seperti penggunaan spray, gel khusus, tissue dan sebagainya.
Masalah ejakulasi dini, akan jauh lebih baik seandainya pihak pria yang menderitanya mampu mengkomunikasikannya dengan baik ke pihak istri, dimana istri akan jauh lebih mengerti dan simpati tentang keadaan yang dialami oleh suaminya. Ejakulasi dini dapat dibantu dengan pengobatan medis, namun akan jauh lebih baik bila dibantu dengan pengertian dan simpati dari istri, dimana hal ini akan memberikan rasa percaya diri pihak suami yang jauh lebih baik. Bawalah istri Anda ketika hendak berobat ke dokter untuk mengatasi masalah ini! Ya biarkan istri Anda tahu, karena seks dijalankan oleh kedua belah pihak!
Sumber:
1. Sharlip, I. D., Hellstrom, W. J., & Broderick, G. A. (2008). The ISSM definition of premature ejaculation: A contemporary, evidence-based definition. Journal of Urology, 179(suppl), 340, abstract 988
2. Strassberg, D. S., & Perelman, M. A. (2009). Sexual dysfunctions. In P. H. Blaney & T. Millon (Eds.), Oxford textbook of psychopathology (2nd ed.), (pp. 399�430)
3. Barnes T., I. Eardley (2007). "Premature Ejaculation: The Scope of the Problem". Journal of Sex and Marital Therapy 33 (3): 151

Umumnya pasien-pasien pria ini berobat secara sepihak tanpa sepengetahuan istri-istri mereka, alasan utamanya karena malu. Padahal sebenarnya dengan bantuan pihak istri, dokter dapat mengukur seberapa puas masalah kehidupan ranjang yang mereka jalankan, dan masalah durasi dari ejakulasi biasanya akan lebih akurat didapat dari informasi istri, karena masalah ini biasanya juga dapat disesuaikan dengan durasi kemampuan istri mendapatkan orgasme dengan rata-ratanya antara 4 sampai 8 menit.

Dari kesemuanya, beberapa pasien sudah menggunakan terapi alternatif diluar medis. Ironinya beberapa jenis terapi yang mereka jalankan bahkan diluar standar medis, dan berpotensi menyebabkan kerusakan organ penis seperti salah satunya adalah penggunaan gelang khusus yang dapat menghambat sirkulasi darah di penis dan dapat menyebabkan pembusukan (gangren) hingga berisiko menyebabkan kematian dan harus menjalani amputasi. Selain itu juga beberapa terapi lainnya walaupun tingkat keamanannya belum diketahui keilmuannya dengan pasti secara medis, seperti penggunaan spray, gel khusus, tissue dan sebagainya.
Masalah ejakulasi dini, akan jauh lebih baik seandainya pihak pria yang menderitanya mampu mengkomunikasikannya dengan baik ke pihak istri, dimana istri akan jauh lebih mengerti dan simpati tentang keadaan yang dialami oleh suaminya. Ejakulasi dini dapat dibantu dengan pengobatan medis, namun akan jauh lebih baik bila dibantu dengan pengertian dan simpati dari istri, dimana hal ini akan memberikan rasa percaya diri pihak suami yang jauh lebih baik. Bawalah istri Anda ketika hendak berobat ke dokter untuk mengatasi masalah ini! Ya biarkan istri Anda tahu, karena seks dijalankan oleh kedua belah pihak!
Sumber:
1. Sharlip, I. D., Hellstrom, W. J., & Broderick, G. A. (2008). The ISSM definition of premature ejaculation: A contemporary, evidence-based definition. Journal of Urology, 179(suppl), 340, abstract 988
2. Strassberg, D. S., & Perelman, M. A. (2009). Sexual dysfunctions. In P. H. Blaney & T. Millon (Eds.), Oxford textbook of psychopathology (2nd ed.), (pp. 399�430)
3. Barnes T., I. Eardley (2007). "Premature Ejaculation: The Scope of the Problem". Journal of Sex and Marital Therapy 33 (3): 151
Link
ENGLISH

medicalera.com
Generally the male patients treated unilaterally without the knowledge of their wives, the main reason for embarrassment. When in fact with the help of his wife, a doctor can measure how satisfied life issues beds on which they run, and the duration of ejaculation problems will usually be more accurate than information obtained wives, because this problem usually can be adjusted to the duration of the wife's ability to have an orgasm with the average between 4 to 8 minutes.
medicalera.com
Of all of them, some patients are already using alternative therapies outside the medical. Ironically some kind of therapy that they run even beyond medical standards, and potentially cause damage to organs like the penis one of them is the use of a special bracelet which can inhibit blood circulation in the penis and can cause decay (gangrene) to the risk of causing death and had to undergo amputation. In addition, several other therapies, although the level of security is not known with certainty medically scientific, such as the use of sprays, gels specifically, tissue and so on.

Sources:1. Sharlip, ID, Hellstrom, WJ, & Broderick, GA (2008). The ISSM definition of premature ejaculation: A contemporary, evidence-based definition. Journal of Urology, 179 (suppl), 340, abstract 9882. Strassberg, D. S., and Perelman, M. A. (2009). Sexual Dysfunctions. In PH Blaney & T. Millon (Eds.), Oxford textbook of psychopathology (2nd ed.), (Pp. 399â430)3. Barnes T., I. Eardley (2007). "Premature Ejaculation: The Scope of the Problem". Journal of Sex and Marital Therapy 33 (3): 151
Tidak ada komentar:
Posting Komentar