Dry Vagina and Feel Painful Sex? This is the reason - Vagina Kering dan Seks Terasa Menyakitkan? Inilah Penyebabnya

Vagina kering adalah masalah umum yang terjadi pada wanita selama dan setelah menopause. Namun pada kondisi tertentu, vagina kering juga bisa terjadi pada wanita sebelum menopause. Apa penyebabnya?

Vagina kering adalah tanda dari atrofi vagina (atrophic vaginitis), yaitu penipisan dan peradangan pada dinding vagina akibat penurunan estrogen. Ketika wanita terangsang secara seksual, lebih banyak darah mengalir ke organ-organ panggul, membuat cairan atau pelumas vagina keluar lebih banyak. Tapi perubahan hormonal yang berhubungan dengan siklus menstruasi, penuaan, menopause, melahirkan, dan menyusui, dapat mempengaruhi jumlah dan konsistensi dari cairan tersebut.

Gejala vagina kering biasanya disertai dengan rasa gatal atau menyengat di sekitar lubang vagina, rasa terbakar, sakit, nyeri atau perdarahan ringan saat berhubungan seksual, frekuensi kencing lebih sering, dan infeksi saluran kemih berulang.

Vagina kering mempengaruhi banyak wanita, meskipun banyak yang enggan mencari bantuan. Jika vagina kering mempengaruhi gaya hidup Anda, khususnya kehidupan seks dan hubungan dengan pasangan, pertimbangkan untuk membuat janji dengan dokter Anda.

Berikut beberapa faktor yang menyebabkan vagina kering, seperti dilansir Mayoclinic, Rabu (19/2/2014):

1. Penurunan kadar estrogen

Penurunan kadar estrogen merupakan penyebab utama kekeringan vagina. Estrogen (hormon wanita) membantu menjaga jaringan vagina yang sehat dengan mempertahankan pelumasan vagina, elastisitas jaringan normal dan keasaman. Faktor-faktor ini membuat pertahanan alami terhadap infeksi vagina dan saluran kemih.

Tapi ketika tingkat estrogen menurun, maka pertahanan alami ini juga menurun, yang akhirnya membuat lapisan vagina kurang elastis, lebih rapuh, tipis, dan peningkatan risiko infeksi saluran kemih.

Kadar estrogen bisa menurun karena berbagai alasan, antara lain menopause atau waktu transisi sebelum menopause (perimenopause), persalinan, menyusui, efek ovarium dari terapi kanker, termasuk terapi radiasi, terapi hormon dan kemoterapi, operasi pengangkatan indung telur, gangguan kekebalan tubuh, dan merokok.

2. Obat-obatan

Beberapa obat alergi dan flu mengandung dekongestan yang dapat mengurangi kelembaban di banyak bagian tubuh, termasuk vagina. Obat anti-estrogen, seperti yang digunakan untuk mengobati kanker payudara, juga dapat mengakibatkan kekeringan vagina.

3. Sindrom Sjogren
Dalam penyakit autoimun yang disebut Sjogren's (SHOW-grins) syndrome, sistem kekebalan tubuh menyerang jaringan sehat. Selain menyebabkan mata kering dan mulut kering, sindrom Sjogren juga dapat menyebabkan kekeringan pada vagina.

4. Douching
Proses pembersihan vagina dengan zat cair tertentu (douching) dapat mengganggu keseimbangan kimia yang normal dalam vagina dan dapat menyebabkan peradangan (vaginitis). Hal ini dapat menyebabkan vagina Anda merasa kering atau teriritasi.


ENGLISH

Vaginal dryness is a common problem that occurs in women during and after menopause . However, in certain circumstances , vaginal dryness can also occur in women before menopause . What causes it ?Vaginal dryness is a sign of vaginal atrophy ( atrophic vaginitis ) , which is thinning and inflammation of the vaginal walls due to a decrease in estrogen . When a woman is sexually aroused , more blood flow to the pelvic organs , fluids or lubricants make vagina out more . But the hormonal changes associated with the menstrual cycle , aging , menopause , childbirth , and breastfeeding , can affect the amount and consistency of the liquid .Symptoms of vaginal dryness is usually accompanied by itching or stinging around the vaginal opening , burning , pain , mild pain or bleeding during intercourse , frequency of urination is more frequent , and recurrent urinary tract infections .Vaginal dryness affects many women , though many are reluctant to seek help . If vaginal dryness affects your lifestyle , especially sex life and relationship with a partner , consider making an appointment with your doctor .Here are some of the factors that cause vaginal dryness , as reported by MayoClinic , Wednesday ( 02/19/2014 ) :1 . Decreased estrogen levelsDecreased estrogen levels are the main cause of vaginal dryness . Estrogen ( female hormone ) helps keep vaginal tissue healthy by maintaining vaginal lubrication , normal tissue elasticity and acidity . These factors create a natural defense against vaginal and urinary tract infections .But when estrogen levels decline , the natural defense is also decreased , which ultimately makes the lining of the vagina less elastic , more brittle , thin , and an increased risk of urinary tract infection .Estrogen levels may decline for a variety of reasons , including a transition period before menopause or menopause ( perimenopause ) , childbirth , breastfeeding , ovarian effects of cancer therapy , including radiation therapy , hormone therapy and chemotherapy , surgical removal of the ovaries , immune disorders , and smoking .2 . DrugsSome allergy and cold medications containing decongestants that can reduce moisture in many parts of the body , including the vagina . Anti - estrogen drugs , such as those used to treat breast cancer , can also lead to vaginal dryness .

3 . Sjogren 's SyndromeIn the autoimmune disease Sjogren 's called ( SHOW- grins ) syndrome , the immune system attacks healthy tissue . In addition to causing dry eyes and dry mouth , Sjogren's syndrome can also cause vaginal dryness .

4 . douchingThe process of cleansing the vagina with certain liquids ( douching ) can disrupt normal chemical balance in the vagina and can cause inflammation ( vaginitis ) . This can cause your vagina to feel dry or irritated .


sumber










Tidak ada komentar:

Sumber: http://mahameruparabola.blogspot.com