Testis Pria, Suhu Tubuh dan Kesuburan - Men testicles, Body Temperature and Fertility

Suhu Panas Berpengaruh Buruk Terhadap kesuburan Pria

Kesuburan pria sangat penting untuk suksesnya kehamilan. Kesuburan bisa dijaga dengan gaya hidup dan pola makan yang sehat. Namun tak jarang kita menemukan pria yang mengalami masalah terkait dengan kesuburan. Sebelum anda menjalankan program kehamilan, anda harus cek kesehatan terlebih dahulu, sehingga anda mengetahui apakah tubuh dan organ reproduksi anda sehat atau ada kelainan. Kelainan pria biasanya terdapat pada sperma sehingga mengganggu kesuburan dan bisa menghambat kehamilan. Jika sperma mengalami kelainan, maka seorang pria dinyatakan tidak subur. Ada banya faktor penyebab ketidak suburan pria, tapi dua penyebab utama adalah gangguan pada testis dan gangguan pada hormon. Penelitian terbaru mengatakan bahwa suhu panas berpengaruh besar terhadap kesuburan pria. 
 
Testis istilah lain adalah buah zakar, buah pelir atau biji pelir merupakan pabrik sperma. Testis akan memproduksi sperma berkualitas baik jika berada pada temperatur yang lebih rendah dari suhu tubuh, yaitu sekitar 36 sampai 37 derajat Celcius. Ini sebabnya testis mempunyai kantung yang menggelantung. Tubuh memiliki sensor suhu. Jika suhu terlalu dingin, maka otomatis kantung akan tertarik ke atas untuk mendekatkan ke tubuh sehingga temperatur testis menjadi lebih hangat. Sebaliknya, jika kepanasan maka kantung akan tertarik ke bawah untuk menurunan suhu. Hindari penggunaan celana yang terlalu ketat, akibatnya suhu testis akan menjadi panas. Maka kualitas sperma akan menurun. Gunakan celana yang longgar agar testis tetap berada pasa suhu normal. sehingga kualitas sperma bisa terjaga dengan baik.
 
bentuk fisik testis juga berpengaruh terhadap suhunya. Kelainan bentuk fisik biasanya disebabkan oleh penyakit, misalnya pelebaran pembuluh darah balik di sekitar testis. Atau bisa juga karena kantung testis mengalami penebalan akibat radang pada kulit. Jika hal ini terjadi, maka suhu yang harusnya lebih dingin karena ada ventilasi, menjadi lebih panas dan berpengaruh pada kualitas sperma dan kesuburan pria. Selain gangguan pada testis, penurunan kualitas sperma juga dapat disebabkan oleh faktor hormon. Atau bisa juga karena gangguan pada saluran sperma (tersumbat atau mengalami infeksi sehingga sperma tidak bisa atau terhambat keluar).  Atau terjadi peradangan pada kelenjar prostat. Atau bisa juga ejakulasi dini. 
 
Sebelum menjalankan program kehamilan, sebaiknya periksa dulu kesehatan organ reproduksi ke dokter untuk mengetahui apakah ada kelainan atau pun penyakit yang bisa mengganggu kesuburan pria, sehingga anda bisa menjalankan program kehamilan dengan lancar.
 

Testis

Testis adalah kelenjar kelamin jantan pada hewan dan manusia. Manusia (pria) mempunyai dua testis yang dibungkus dengan skrotum.
Pada mamalia, testis terletak di luar tubuh, dihubungkan dengan tubulus spermatikus dan terletak di dalam skrotum. Ini sesuai dengan fakta bahwa proses spermatogenesis pada mamalia akan lebih efisien dengan suhu lebih rendah dari suhu tubuh (< 37 °C).
Pada tubulus spermatikus terdapat otot kremaster yang apabila berkontraksi akan mengangkat testis mendekat ke tubuh. Bila suhu testis akan diturunkan, otot kremaster akan berelaksasi dan testis akan menjauhi tubuh. Fenomena ini dikenal dengan refleks kremaster.

Hewan selain mamalia tidak memiliki testis di luar. Burung, yang mempunyai suhu tubuh yang tinggi, memiliki testis di dalam tubuhnya. Menurut teori para ahli, mereka menggunakan kantong udaranya untuk menjaga suhu optimal testis, namun pada penelitian berikutnya disebutkan bahwa testis burung berfungsi baik pada suhu tubuh.
Selama masa pubertas, testis berkembang untuk memulai spermatogenesis. Ukuran testis bergantung pada produksi sperma (banyaknya spermatogenesis), cairan intersisial, dan produksi cairan dari sel Sertoli.
Pada umumnya, kedua testis tidak sama besar. Dapat saja salah satu terletak lebih rendah dari yang lainnya. Hal ini diakibatkan perbedaan struktur anatomis pembuluh darah pada testis kiri dan kanan.

Testis berperan pada sistem reproduksi dan sistem endokrin.
Fungsi testis:
Kerja testis di bawah pengawasan hormon gonadotropik dari kelenjar pituitari bagian anterior:

Struktur Testis 
 
Testis dibungkus oleh lapisan fibrosa yang disebut tunika albuginea. Di dalam testis terdapat banyak saluran yang disebut tubulus seminiferus. Tubulus ini dipenuhi oleh lapisan sel sperma yang sudah atau tengah berkembang. Spermatozoa (sel benih yang sudah siap untuk diejakulasikan), akan bergerak dari tubulus menuju rete testis, duktus efferen, dan epididimis. Bila mendapat rangsangan seksual, spermatozoa dan cairannya (semua disebut air mani) akan dikeluarkan ke luar tubuh melalui vas deferen dan akhirnya, penis.
Di antara tubulus seminiferus terdapat sel khusus yang disebut sel intersisial Leydig. Sel Leydig memproduksi hormon testosteron.

Penghalang darah testis

Molekul besar tidak dapat menembus ke lumen (bagian dalam tubulus) melalui darah, karena adanya ikatan yang kuat antar sel Sertoli. Fungsi dari penghalang darah testis adalah untuk mencegah reaksi auto-imun. Tubuh dapat membuat antibodi melawan spermanya sendiri, maka hal ini dicegah dengan penghalang. Bila sperma bereaksi dengan antibodi akan menyebabkan radang testis dan menurunkan kesuburan.

Penyakit pada testis yang paling penting untuk diketahui:
  • radang testis, disebut orchitis
  • kanker testis
  • radang epididimis, disebut epididimitis
  • Anorkidisme, kedua testis tidak ada
  • Monorkidisme, hanya terdapat satu buah testis
Pengangkatan testis:

Beberapa tahun belakangan ini banyak kita baca lapisan ozon yang menyelimuti Bumi mulai menipis. Salah satu dampaknya adalah “Bumi makin panas”, karena sengatan matahari tidak ada yang meredamnya lagi. Atau aksi peredaman ozone sudah memble. Orang yang lebih sering terpapar sinar matahari terik (karena kerjanya di lapangan), lebih sering stres, dibandingkan dengan orang yang kerjanya di bawah naungan dan terhindar dari serangan terik matahari yang peredamnya memble itu.
Sering stres menurunkan libido, yang pada gilirannya mengurangi frekuensi hubungan intim. Tetapi suhu panas itu sendiri juga membuat orang bisa mandul. Dari beberapa buku dan laporan penelitian disebutkan bahwa untuk menghasilkan sperma yang cukup banyak dan bermutu, testis perlu suhu ideal. Tidak terlalu panas dan tidak terlalu dingin. Agak di bawah suhu badan normal 36o – 37oC. Itulah sebabnya testis menggantung di bawah perut. Aerasi di situ lebih lega daripada di bagian perut. Bila suhu di luar tubuh berubah dingin, otot-otot penggantung testis akan mengerut, sehingga “buah” itu tertarik dan terangkat mendekati perut yang agak hangat. Tetapi begitu suhu tubuh berubah terlalu panas (misalnya karena sedang demam), otot-otot itu mengendur sehingga testis dapat menggantung lebih menjauhi badan.
Penjelasan ini sedikit banyak dapat menerangkan mengapa pada penderita kriptorkidismus (kerusakan perkembangan yang ditandai dengan kegagalan testis turun ke dalam kantung buah zakar) produksi sperma terganggu. Sebab, testis yang tetap berada di rongga perut terlalu lama “kepanasan”.
Panas harus diwaspadai oleh mereka yang senang bercelana ketat. Atau bercelana longgar, tetapi celana dalamnya ketat. Baik celana dalam maupun celana luar yang ketat memaksa testis menempel lebih lama pada tubuh dan lebih lama pula menderita suhu panas. Begitu pula kalau orang sedang duduk. Apa lagi kedua kakinya diapitkan.
Para sopir dan pegawai kantor yang lebih sering duduk daripada berjalan juga harus lebih mewaspadai keadaan ini. Begitu pula pekerja pabrik peleburan logam, pemanggangan roti, perusahaan binatu, dan juruk masak yang berdiri berjam-jam di depan tungku api dapur restoran dan hotel. Mereka harus senantiasa ingat bahwa setiap jangka waktu tertentu perlu meninggalkan tempat duduk atau tempat panas itu sebentar, untuk menurunkan suhu tempat testis bertengger.
Di Indonesia pernah ada penelitian tentang masalah ini oleh androlog Prof. Dr. Arif Adimoelja dengan pasangan suami istri yang suaminya bekerja sebagai juru masak hotel. Hasilnya menunjukkan ada penurunan kesuburan yang cukup bermakna pada pasangan itu. Menurut guru besar andrologi pertama di Indonesia itu, faktor panas sebagai penyebab menurunnya mutu sperma sudah waktunya diwaspadai dengan serius.
Juga rokok yang tinggi kadar nikotinnya mampu merusak (sampai menurunkan) mutu sperma. Secara teori, nikotin pekat merusak pembuluh darah testis. Akibatnya, fungsi ereksi dan spermatogenesis terganggu. Begitu pendapat Prof. Dr. Wimpie Pangkahila dari Universitas Udayana.
Kita tidak hanya harus sekadar waspada tetapi kemudian tidak berbuat apa-apa! Harus ada kemauan untuk mengubah gaya hidup kita yang tidak sehat. Berolahraga yang cukup dan membuang kebiasaan merokok adalah tindakan sehat yang mudah dilakukan.
Tetapi ada satu lag kebiasaan yang sulit diubah. Yaitu makan makanan yang berkolesterol tinggi, makanan yang sangat berlemak dan bergaram. Kelebihan makan makanan seperti ini sudah terbukti menyebabkan berbagai penyakit, seperti tekanan darah tinggi, stres, stroke, jantung koroner, sampai kanker. Semua penyakit ini mempengaruhi kinerja hormon, termasuk hormon kelamin.
Walaupun mengubah kebiasaan makan ini sulit, namun kalau diusahakan dengan kemauan yang besar (paling sedikit mengurangi kelebihan bahan makanan penyebab stres), niscaya kita berhasil mengatasi masalah ini.

Faktor Penentu Kesuburan Pria

Kuantitas dan kualitas sperma berhubungan erat dengan kesuburan atau fertilitas pria. Jika sperma baik, maka peluangnya untuk bisa membuahi sel telur dan menghasilkan kehamilan, semakin besar. Yuk, cari tahu kriteria sperma yang baik dan cara mendapatkannya.

Mayoritas ketidaksuburan atau infetilitas pria disebabkan oleh gangguan fungsi organ reproduksi, sehingga sperma tidak memenuhi kriteria kesuburan pria menurut WHO (World Health Organization).

Jumlah, gerak dan bentuk. Sperma dihasilkan oleh buah zakar atau testis. Ketika seorang pria mengalami ejakulasi, maka sperma akan terdorong keluar. Dalam perjalanannya, sperma diberi cairan (semen) yang dihasilkan oleh kelenjar prostat dan kantung mani (vesika seminalis).  Selain sebagai penghantar sperma, cairan ini juga berfungsi mempertahankan kondisi asam basa agar sperma bisa melawan  keasaman vagina, serta sebagai sumber energi  bagi pergerakan dan kehidupan sperma.

Testis sendiri dikelilingi oleh kantung testis (scrotum) yang berfungsi sebagai pelindung testis, sekaligus sebagai tempat mengatur suhu testis. Suhu testis, idealnya harus lebih rendah daripada suhu tubuh, yakni sekitar 34 ºC, agar bisa menghasilkan sperma-sperma yang baik. Itu sebabnya, kantung testis  longgar agar testis bisa tergantung atau tidak melekat pada tubuh, berlekuk sehingga bisa membuang panas dengan mudah, serta  tipis.
 
Untuk mengetahui kesuburan pria yang dikaitkan dengan kuantitas dan kualitas spermanya, maka pria yang bersangkutan akan diminta untuk menjalani serangkaian tes di laboratorium klinik kesuburan. Hasil tes tersebut, biasanya dibandingkan dengan kriteria kesuburan pria menurut WHO berikut:
  • Volume. Ada 2 hingga 5 mililiter (ml) semen yang keluar dalam sekali ejakulasi. Warnanya putih keruh (putih mutiara) dengan kekentalan biasa atau normal, serta berbau khas, bukan busuk.
  • Jumlah. Dalam setiap mililiter semen, terdapat lebih dari 15 juta ekor sperma. Kalau ada minimal 2 ml per ejakulasi, maka ada 30 juta ekor sperma yang berenang menuju sel telur agar terjadi pembuahan.
  • Gerak (motilitas). Sperma yang dibutuhkan untuk pembuahan adalah yang memiliki gerak lurus minimal 30% dari keseluruhan sperma yang keluar.
  • Bentuk. Untuk bisa masuk ke rahim dan mencapai sel telur,  sperma juga harus memiliki bentuk normal minimal 15%. Sisanya, yang bentuknya tidak normal dan tidak punya gerak bagus, akan keluar lagi bersama semen.   
Jika  kriteria sperma sesuai dengan kriteria WHO tersebut, maka  kesuburan pria yang bersangkutan dikatakan baik.  Sebaliknya,  jika ada kelainan jumlah, gerak, dan/atau bentuk, itu berarti sperma tidak normal dan pria yang bersangkutan dikatakan mengalami gangguan kesuburan.
Kesuburan Pria

Bukan hanya kesuburan wanita yang penting untuk kehamilan tapi kesuburan sang pria juga penting untuk mewujudkan kehamilan yang didambakan, kesuburan pada pria dipengaruhi oleh 2 hal yaitu gangguan pada hormon dan pada testis lalu penelitian terbaru mengatakan bahwa suhu panas dapat mempengaruhi kesuburan pria

untuk pria disarankan agar memakai celanadalam yang longkar agar suhu pada testis menjadi normal sehingga kesuburan seorang pria dapat terjaga mengapa demikian ?, karena testis adalah pabrik sperma, bila suhu dalam celana terlalu panas tentu akan mempengaruhi kesuburan pria karena pada saat suhu panas kantung testis akan tertarik kebawah lalu untuk menurunkan suhu dan suhu panas akan mempengaruhi jumlah sperma otomatis mempengaruhi kesuburan pria, oleh sebab itu jangan gunakan celana dalam yang sempit serta celana yang sempit

bentuk testis juga mempengaruhi suhunya, bila ada kasus tersebut biasanya disebabkan oleh penyakit, sebagai contoh pelebaran pembuluh darah balik disekitar testisatau infeksi pada kulit kantung testis sehingga terjadi penebalan pada kantung testis yang membuat suhu testis menjadi panas dan suhu panas dapat mempengaruhi kesuburan pria.

bila ingin menjalankan program kehamilan sebaiknya anda memeriksakan kesehatan organ reproduksi ke dokter, untuk mengetahui kesehatan organ reproduksi anda agar program kehamilan dapat berjalan sebagaimana mestinya 

Ingin Sperma Sehat dan Punya Anak, Hindari Beberapa Hal

Ilustrasi
Ilustrasi
Celana boxer dan celana dalam cukup memberi pengaruh terhadap jumlah sperma
JAKARTA, Jaringnews.com - Banyak orang yang tersiksa karena tak memiliki anak, walaupun sudah menikah bertahun-tahun. Selain mengunjungi dokter atau ahli kandungan, banyak cara yang bisa dilakukan sendiri sebelum ke klinik dokter Anda.

Banyak hal yang harus diperhatikan, diantaranya alergi sperma, kualitas sel telur yang buruk dan sperma yang tidak efektif. Bahkan 1 dari 10 pasangan yang tidak subur didapatkan fakta bahwa 30 persen diantaranya disebabkan oleh faktor yang dialami si pria.

Lengkapnya, berikut beberapa faktor yang bisa mempengaruhi sperma seorang pria seperti dikutip dari health.com, Senin (25/6).

1. Suhu Terlalu Panas

Testis manusia tidak dapat berfungsi dengan baik kecuali jika manusia itu bisa tinggal di daerah yang lebih dingin dari tubuhnya. Beruntung anatomi pria dirancang untuk menciptakan jarak antara testis dengan suhu inti tubuh.

Jika suhu testis dinaikkan hingga 98 derajat maka produksi sperma bisa berhenti, ungkap Hal Danzer, MD, seorang spesialis kesuburan di Los Angeles. Ketika produksi terganggu, sperma dapat mengalami dampak negatif selama berbulan-bulan.

Tapi apa yang terjadi jika paparan panas itu tidak mendatangkan malapetaka pada kemampuan reproduksi pria? "Jumlah, motilitas dan morfologinya bisa lebih rendah secara menyeluruh",  ujar Paul Shin, MD, seorang pakar urologi di Washington, DC.

2. Bak Air Panas
Diungkapkan bahwa paparan 'panas basah' itu dapat berdampak pada sperma pria untuk waktu yang sangat lama. Oleh karena sperma memerlukan waktu yang lama untuk matang maka "setiap intervensi (untuk mengurangi paparan 'panas basah') biasanya akan memakan waktu setidaknya 3 bulan atau 6-9 bulan untuk mengembalikan fungsinya," jelasnya.

3. Demam
Demam tinggi memiliki efek yang sama sebagai 'panas basah' pada sperma seorang pria, efeknyapun sama. Namun tergantung pada waktu produksi sperma, konsentrasi sperma bisa menurun hingga 35 persen setelah mengalami demam.

4. Laptop
Dapatkah laptop benar-benar mempengaruhi kemampuan pria untuk berkembang biak? Menurut peneliti di State University of New York di Stony Brook, ada korelasi langsung antara penggunaan laptop dan peningkatan suhu skrotum hingga 35 derajat pada posisi tertentu!

Peningkatan ini memberi efek yang merugikan pada spermatogenesis (proses pembentukan gamet jantan), jadi jika pasangan Anda ingin hamil, tinggalkan laptop Anda di meja sekarang juga!

5. Celana Dalam
Meskipun ukurannya tak jauh berbeda, namun celana boxer dan celana dalam cukup memberi pengaruh terhadap jumlah sperma.

"Celana boxer lebih baik daripada celana dalam, terutama jika jumlah sperma pria yang bersangkutan terbilang rendah. Tapi mungkin hal ini hanya akan memberi sedikit pengaruh jika jumlah spermanya normal," terang Dr. Danzer.

6. Varikokel

15 persen pria di seluruh dunia mengalami varikokel atau varises (pelebaran pembuluh darah) di skrotum, biasanya di testis kiri.

Ketika jumlah sperma seorang pria terbilang rendah, dokter mungkin akan merekomendasikan perbaikan varikokel melalui pembedahan ataupun embolisasi, prosedur non-bedah dengan menggunakan kateter.

Varikokel diduga dapat mengganggu produksi sperma dengan mengganggu aliran darah, membuat skrotum kepanasan atau mencegah masuknya darah ke testis. Meskipun ada sedikit bukti bahwa kesuburan pria bisa membaik setelah menjalani embolisasi varikokel, beberapa dokter percaya operasi tersebut dapat meningkatkan kualitas air mani.

7. Ponsel
Pengaruh ponsel terhadap organ reproduksi pria sebenarnya masih banyak diperdebatkan.

"Sebuah studi pada 2008 menemukan bahwa pria yang penggunaan ponselnya tertinggi (lebih dari empat jam per hari) memiliki jumlah, tingkat motilitas dan morfologi (bentuk normal) sperma lebih rendah," kata Dr Shin. Dia pun merekomendasikan agar pasien menaruh ponselnya di tas kerja daripada di kantong celana untuk membatasi paparan radiasi dari ponsel.

Namun karena studinya terbilang kecil, beberapa dokter tak sepakat dengan hal itu. "Saya tidak menyarankan seorang pria untuk membawa microwave di saku depan celananya," ujar Dr Wharton. "Tapi jika tidak, itu tak menjadi masalah."

8. Obesitas
"Obesitas seringkali dikaitkan dengan peningkatan produksi hormon wanita (estrogen), penurunan jumlah sperma, disfungsi seksual dan infertilitas," ungkap Daniel A. Potter, MD, dari Huntington Reproductive Center di California.

Dibandingkan dengan pria normal dan gemuk, pria obesitas yang subur telah berkurang fungsi testisnya dan jumlah spermanya lebih rendah secara signifikan. Hal ini diungkap studi WHO pada 2009.

Meskipun obesitas mengurangi jumlah sperma, hanya obesitas tingkat ekstrimlah yang memberi pengaruh negatif terhadap reproduksi pria.

9. Gaya Hidup (Berpesta)
"Rokok, alkohol, dan ganja dapat merusak fungsi seksual," tandas Dr. Potter yang merekomendasikan agar pasien membatasi atau menghindari ketiga hal ini jika ingin mencoba untuk hamil.

Ganja juga tidak aman bagi sperma. Merokok ganja telah terbukti mengurangi jumlah dan fungsi sperma serta menurunkan tingkat kesuburan pria secara menyeluruh.

10. Faktor Psikologis
Menurut Dr. Potter, ada beberapa situasi fisiologis yang dapat mempengaruhi sperma secara negatif, diantaranya:

- Penyumbatan.
"Apakah itu disebabkan oleh cacat lahir, infeksi, trauma ataupun vasektomi namun penyumbatan mencegah sperma memasuki air mani," kata Dr Potter.

- Gangguan genetis.
"Kelainan kromosom dapat menyebabkan produksi sperma menjadi berkurang drastis atau bahkan tidak ada sama sekali," lanjut Dr. Potter. Contohnya adalah penyakit cystic fibrosis yang dapat menyebabkan vas deferens (saluran sperma) tidak terbentuk.

- Faktor lainnya seperti antibodi antisperma (ASA) atau sel-sel khusus yang menyerang sel sperma, ketidakseimbangan hormonal, kanker testis, testis tidak turun dan masalah seksual lainnya

 
 
ENGLISH
 
Hot temperatures adversely affect the fertility of man

Male fertility is critical to the success of pregnancy . Fertility can be maintained with lifestyle and a healthy diet . However, we often find men who are having problems related to fertility . Before you run the program of pregnancy , you must first health check , so that you know whether your body and your reproductive organs healthy or aberration . The disorder is usually found in men that interfere with fertility and sperm can inhibit pregnancy . If sperm abnormalities , then a man declared infertile . There is ample factors that cause male infertility , but the two main causes of interference and disruption in the testis hormone . Recent research says that hot temperatures greatly affect male fertility .
 
Another term testicular testicles , testicle or testicles are sperm factories . Testes will produce good quality sperm if it is at a temperature lower than body temperature , which is about 36 to 37 degrees Celsius . This is why the testicles have hanging bag . The body has a temperature sensor . If the temperature is too cold , it will be automatic bag pulled up to get closer to the body so that the temperature of the testicles becomes warmer . Conversely , if the bag would be interested heat down to menurunan temperature . Avoid the use of pants that are too tight , resulting in testicular temperature will be hot . Then the sperm quality would decline . Use the pants are loose so the testes remain pasa normal temperature . so that sperm quality could be maintained.
 
physical form testes also affect the temperature . Physical deformity is usually caused by a disease , such as dilation of veins around the testicle . Or it could be because the testicles thickened due to inflammation of the skin . If this is the case , then the temperature should be cold because there was no ventilation , becoming hotter and affect sperm quality and male fertility . In addition to disruption of the testes , decreased sperm quality can also be caused by hormonal factors . Or it could be due to interference with sperm duct ( clogged or have an infection so that sperm can not get out or hampered ) . Or inflammation of the prostate gland . Or it could be premature ejaculation .
 
Before running the program of pregnancy , you should first check the health of the reproductive organs to the doctor to find out if there are any abnormalities or diseases that could interfere with male fertility , so that you can run the program smoothly pregnancy .
 
testes
The testicles are the male sex glands in animals and humans . Man ( man ) has two testicles wrapped in the scrotum.
In mammals , the testes located outside the body , associated with tubular spermatikus and located inside the scrotum . This is consistent with the fact that the process of spermatogenesis in mammals would be more efficient at a temperature lower than body temperature ( < 37 ° C ) .
In the tubules there spermatikus cremaster muscle that when contracted to remove the testes closer to the body . When the temperature of the testicles will be lowered , the cremaster muscle relaxation and testicles will be away from the body . This phenomenon is known as the cremasteric reflex .

Animals other than mammals have testicles outside . Birds , which have a high body temperature , has testicles inside his body . According to the theory of the experts , they use air bags to maintain optimal testicular temperature , but in subsequent studies noted that the testes of birds works well at body temperature .
During puberty , the testes start developing for spermatogenesis . Testicular size depends on sperm production ( spermatogenesis number ) , interstitial fluid , and Sertoli cell fluid production .
In general , both testicles are not as great . Can any one is lower than the others . This is due to differences in the anatomical structure of blood vessels in the left and right testis .


Testes role in the reproductive system and the endocrine system .
Testicular function :

    
producing sperm ( spermatozoa )
    
produce male sex hormones such as testosterone .
Working under the supervision of testicular gonadotropic hormone of the anterior portion of the pituitary gland :

    
luteinizing hormone ( LH )
    
follicle- stimulating hormone ( FSH )
structure of testes
 
The testicles are wrapped by fibrous layer called the tunica albuginea . In the testis there are many channels called seminiferous tubules . Tubules are lined with a layer of sperm cells that have or are developing .
Spermatozoa ( germ cells that are ready to ejaculated ) , will move from the tubules to the rete testis , efferen duct , and the epididymis . When you get a sexual stimulation , sperm and fluid ( called semen all ) will be removed out of the body through the vas deferens and eventually , the penis .
Between the seminiferous tubules are special cells called interstitial cells of Leydig . Leydig cells produce testosterone .Blood testis barrier
Large molecules can not penetrate into the lumen ( the inside of the tubules ) through the blood , because of the strong bond between Sertoli cells . The function of the blood testis barrier is to prevent auto - immune reaction . The body can make antibodies against their own sperm , then this is prevented by the barrier . When sperm reacted with antibodies will cause inflammation of the testicles and reduce fertility .


Diseases of the testis is most important to note :

    
inflammation of the testicles , called orchitis
    
testicular cancer
    
inflammation of the epididymis , called epididymitis
    
Anorkidisme , both testicles do not exist
    
Monorkidisme , there is only one testis
Removal of the testes :

    
orchidektomi or castration


In recent years a lot of us read that blanketed the Earth 's ozone layer thinning . One consequence is " hotter Earth " , because the sun no longer mute . Or damping action of ozone has been disappointingly . People who are more often exposed to the blazing sun ( because it works in the field ) , more frequent stress , compared with those who work in the shade and protected from the sun strike the Shining quencher .
Often stress lowered libido , which in turn reduces the frequency of intercourse. But the heat itself can also make people infertile . Of several books and research reports mentioned that to produce enough sperm and quality , testes need the ideal temperature . Not too hot and not too cold . Somewhat below the normal body temperature of 36o - 37oC . That is why the testicles hang below the belly . Aeration there is more relief than in the abdomen . When the temperature outside the body turns cold , the muscles hanger testicles will shrink , so that the " fruit " that attracted and lifted abdominal approach rather warm . But once the body temperature change is too hot ( eg due to a fever ) , it loosens the muscles so that the testes can hang over away from the body .
This explanation is a bit much to explain why in patients with cryptorchidism ( damage progression that is characterized by failure of the testes descend into the scrotal sac ) impaired sperm production . Therefore , the testes remain in the abdominal cavity is too old " overheating " .
Heat must be aware of those who love tights . Or loose pants , but tight panties . Both underwear and outer pants are tight forcing the testicles stuck in the body longer and longer also suffer heat . Similarly, if people are sitting . What else diapitkan legs .
The driver and office staff are more often sitting than walking should also be wary of this situation . Similarly, metal smelting factory worker , baking bread , cleaning companies , and juruk cook who stood for hours in front of an open hearth kitchen of the restaurant and hotel . They should always remember that any specified period of time to leave the hot seat or place it briefly , to lower the temperature of the testes where perch .
In Indonesia never been a study on this issue by Prof. androlog . Dr. . Arif Adimoelja with spouses whose husband worked as a hotel chef . The results showed there was a substantial decline in fertility on the couple . Professor of Andrology in Indonesia , the heat factor as the cause of declining sperm quality is time to watch out seriously .
Also higher cigarette nicotine levels capable of damaging ( to lose ) the quality of sperm . In theory , the concentrated nicotine damage the blood vessels of the testes. As a result , impaired erectile function and spermatogenesis . Once the opinion of Prof. . Dr. . Wimpie Pangkahila of Udayana University .
We do not just have to just be vigilant but then did not do anything ! There must be a willingness to change our lifestyle is not healthy . Exercising enough and dispose of smoking is unhealthy actions are easy to do .
But there is a lag habits are hard to change. Ie eating foods high in cholesterol , fatty food and salty . Excess eating such foods has been proven to cause a variety of diseases , such as high blood pressure , stress , stroke , coronary heart disease , to cancer . All of these diseases affect the performance of hormones , including sex hormones .
Although it is difficult to change your eating habits , but when cultivated with great willingness ( at least reduce the stress causes excess foodstuffs ) , surely we managed to overcome this problem .

 
Determinants of Male FertilityThe quantity and quality of sperm is closely linked to male fertility . If sperm is good, then chances can fertilize the egg and produce a pregnancy , the greater . Let's find out the criteria of good sperm and how to get it .
The majority of male infertility or infetilitas caused by malfunctioning of the reproductive organs , so that the sperm does not meet the criteria for male fertility according to the WHO ( World Health Organization ) .
Total , motion and shape . Sperm produced by the testes or testicles . When a man ejaculates , the sperm will be pushed out . In a way , given sperm fluid ( semen ) that is produced by the prostate gland and seminal sacs ( seminal vesicles ) . In addition to the conduction of sperm , this fluid also serves to maintain acid-base conditions for the sperm to resist the acidity of the vagina , as well as a source of energy for sperm movement and life .
Testis itself is surrounded by a testicles ( scrotum ) which serves as a protective testes , as well as a place to set the temperature of the testes . Testicular temperature , ideally should be lower than body temperature , which is about 34 º C , in order to produce good sperm - sperm . That is why , in order to loose scrotum or testicles may depend not attached to the body , notched so that it can easily dissipate heat , and thin .
 
To determine male fertility associated with the quantity and quality of sperm , the man in question will be required to undergo a series of tests in laboratory fertility clinic . The results of these tests , usually compared to male fertility according to WHO criteria below:

    
Volume . There are 2 to 5 milliliters ( ml) of semen that comes out in a single ejaculation . Cloudy white color ( white pearl ) with regular or normal viscosity , as well as distinctive smell , not rotten .
    
Number . In each milliliter of semen , there are more than 15 million sperm tail . If there are at least 2 ml per ejaculate , then there are 30 million head of sperm that swim toward the egg for conception .
    
Movement ( motility ) . Sperm needed for conception is one that has a straight motion of at least 30 % of the total sperm out .
    
Shape . To be able to enter the uterus and reach the egg , sperm must also have a minimum of 15 % normal forms . The rest , which is not a normal shape and had good movement , will be out again with cement .
If the criteria of sperm according to WHO criteria , then the corresponding male fertility is quite good . Conversely , if there are abnormalities of number , motion , and / or shape , it means abnormal sperm and the male in question is said to have fertility problems .


Male fertility


Not only is essential for female fertility pregnancy but the male fertility is also important to realize that coveted pregnancy , fertility in men is influenced by two things: the disruption of the hormone in the testes and the latest research says that hot temperatures can affect male fertility
for men are advised to take their celanadalam that tied together so that the temperature of the testes to normal so that the fertility of a man can be awake why? , because the testes are sperm factories , if the temperature is too hot in the pants will certainly affect male fertility due to heat during the testicles would be interested then down to lower the temperature and the heat will affect the sperm count automatically affect male fertility , therefore, do not use tight pants and tight pants
testicular shape also affects the temperature , if there are such cases is usually caused by a disease , for example, dilation of blood vessels behind the testisatau infection of the skin around the testicles , causing thickening of the scrotum which makes the temperature of the testicles into heat and heat can affect male fertility .
if you want to run the program you should consult pregnancy reproductive health to the doctor , to determine the health of your reproductive organs so that the program can run properly pregnancy
Want Sperm and Have Healthy Children , Some Things to Avoidillustrationillustration
Boxer shorts and underwear enough to influence the amount of sperm
JAKARTA , Jaringnews.com - Many people who suffer for not having children , despite being married for years . In addition to visiting the doctor or gynecologist , many ways you can do yourself before your doctor's clinic .
Many things must be considered , including sperm allergies , poor egg quality and sperm are not effective . Even 1 of 10 infertile couples found the fact that 30 percent of them are caused by factors experienced by the men .
Details, here are some factors that can affect a man's sperm as quoted from health.com , Monday ( 25/6 ) .
1 . Temperature Too HotHuman testes can not function properly unless the man can live in cooler areas of the body . Lucky male anatomy designed to create distance between the testes with the body 's core temperature .
If the testicular temperature is raised to 98 degrees it can stop sperm production , said Hal Danzer , MD , a fertility specialist in Los Angeles . When production is interrupted , sperm can be negatively impacted for months .
But what happens if heat exposure was not wreak havoc on the reproductive ability of men ? " The number , motility and the morphology could be lower as a whole " , said Paul Shin , MD , a urology specialist in Washington , DC .
2 . Tub HotRevealed that exposure to ' wet heat ' could affect a man's sperm for a very long time . Because sperm takes a long time to mature, " any intervention ( to reduce exposure to ' wet heat ' ) will usually take at least 3 months or 6-9 months to restore its function , " he explained .
3 . FeverHigh fever has the same effect as ' wet heat ' in the sperm of a man , the same efeknyapun . However, depending on the time of sperm production , sperm concentration can decrease by up to 35 per cent after experiencing a fever .
4 . LaptopsCan a laptop really affect a man's ability to reproduce? According to researchers at the State University of New York at Stony Brook , there is a direct correlation between laptop use and increased scrotum temperature to 35 degrees at a certain position !
This increase adverse effects on spermatogenesis ( the process of male gamete formation ) , so if your partner wants to get pregnant , leave your laptop on the table right now!
5 . KnickersAlthough size is not much different , but boxer shorts and underwear enough to influence the amount of sperm .
" Pants boxers better than briefs , especially if the sperm count is low man in question . , But maybe it will just give a little effect if the sperm count is normal, " said Dr. . Danzer .
6 . Varicocele15 percent of men around the world experience a varicocele , or varicose veins ( varicose veins ) in the scrotum , usually in the left testicle .
When a man's sperm count is low , your doctor may recommend varicocele repair through surgery or embolization , a non - surgical procedure using a catheter .
Suspected varicocele can interfere with sperm production by interfering with the blood flow , making the scrotum overheating or prevent the entry of blood to the testicles . Although there is little evidence that male fertility can be improved after a varicocele embolization , some doctors believe the surgery may improve semen quality .
7 . MobileThe influence of mobile phones on male reproductive organs is still much debated .
" A study in 2008 found that men who use the highest cell phone ( more than four hours per day ) had a number , motility and morphology levels ( normal form ) lower sperm , " says Dr. Shin . He also recommended that the patient put his cell phone in a briefcase than in pants pockets to limit exposure to radiation from mobile phones .
However, because the study is small , some doctors do not agree with it . " I do not advise a man to carry a microwave in the front pocket of his pants , " says Dr. Wharton . " But if not , it's not a problem . "
8 . Obesity" Obesity is often associated with increased production of female hormones ( estrogen ) , decreased sperm counts , sexual dysfunction and infertility , " said Daniel A. Potter , MD , of the Huntington Reproductive Center in California .
Compared with normal and overweight men , obese men have decreased function fertile testes and lower sperm count significantly. This study revealed the WHO in 2009 .
Although obesity reduces sperm count , only ekstrimlah obesity rate is a negative influence on male reproduction .
9 . Lifestyle ( Partying )" Cigarettes , alcohol , and marijuana can impair sexual function , " said Dr. . Potter recommends that patients limit or avoid these three things if you want to try to get pregnant .
Marijuana is also not safe for sperm . Smoking marijuana has been shown to reduce sperm number and function as well as lowering the overall level of male fertility .
10 . Psychological FactorsAccording to Drs . Potter , there are some physiological situations that can negatively affect sperm , including :
- Blockage ." Whether it is caused by birth defects , infection , trauma , or a vasectomy prevents sperm from entering the blockage but semen , " says Dr. Potter .
- Genetic disorders ." Chromosomal abnormalities can cause sperm production to be reduced drastically or even none at all , " said Dr. . Potter. For example, cystic fibrosis is a disease that can lead to the vas deferens ( sperm duct ) is not formed .
- Other factors such as antisperm antibodies ( ASA ) or specialized cells that attack sperm cells , hormonal imbalance , testicular cancer , undescended testes and other sexual problems
 

Tidak ada komentar:

Sumber: http://mahameruparabola.blogspot.com