Ternyata orgasme bisa dirasakan terputus-putus yang singkat dan orgasme terus-menerus yang lebih lama. Kebanyakan wanita merasakan salah satu dari dua jenis orgasme ini, sebagian kecil lainnya bisa merasakan keduanya sekaligus! Masalahnya, rasa orgasme ini bak sidik jari, sangat identik.
Jadi, jangan heran jika seorang wanita bisa begitu
‘meledak’ saat orgasme, sedangkan yang lain biasa-biasa saja. Kalaupun
dia terlihat biasa-biasa saja saat orgasme, itu bukan salah Anda. Jangan
merasa tertekan selama si Dia puas. Ada kemungkinan juga jika seorang
wanita tidak terlalu heboh saat mengalami orgasme, dia hanya mengalami
praorgasme pada alat kelaminnya. Yaitu, sesungguhnya dia tidak mengalami
orgasme vagina, baru menuju ke arah sana. Santai saja, Anda dan si Dia
bisa saling membantu untuk bereksplorasi, sehingga tahu seperti apa
ekspresi dan bahasa tubuhnya ketika mengalami orgasme.
Ada satu hal lagi yang harus Anda perhatikan yaitu fake orgasm, karena menurut Mariska Lubis,
konsultan seks, “Hanya 10 persen wanita di muka bumi ini yang mampu
merasakan orgasme ketika melakukan hubungan seks dengan pasangannya. Fake orgasm adalah part of the service bagi
wanita agar tidak terlalu berlama-lama –terutama jika seks sudah
menjadi kewajiban dan rutinitas. Biar cepat selesai karena sudah tidak
mampu lagi menikmati.”
Jadi, saat si Dia selalu berubah-ubah
perilaku saat orgasme: Kemarin teriak-teriak, kemarin dulu
melonjak-lonjak, kini hanya diam dan sedikit mendesah-desah, dan besok
belum, maka jangan langsung menuduhnya. Cari tahu apa yang dia mau.
Lalu, mulailah lagi dari awal lagi secara sabar.
ENGLISH

Tidak ada komentar:
Posting Komentar